Liputan6.com, Jakarta Melakukan hubungan seksual dengan memasukkan Mr. P ke anus yang disebut dengan seks anal ini juga dilakukan oleh pasangan heteroseksual. Anal seks dianggap sebagai variasi yang bisa memberi sensasi seksual yang berbeda, namun amankan melakukan anal seks?
Psikolog seksual Zoya Amirin mengatakan seks anal sebaiknya tidak dilakukan. Hubungan seksual yang melibatkan anus meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.
"Anus dengan sengaja dibuat untuk mengeluarkan sesuatu, namun ketika seks anal malah memasukkan sesuatu ke dalam anus. Padahal di sekeliling anus ada beberapa macam bakteri. Dimana bakteri-bakteri ini berguna misalnya untuk pembusukan feses," terangnya dalam program video di Liputan6.com, Sexpedia, ditulis Rabu (13/4/2016).
Advertisement
"Jika melakukan seks anal berarti memasukkan bakteri di luar jadi masuk," terang Zoya.
Baca Juga
Selain dari bakteri yang ada di sekitar anus, ujung penis pria bisa penuh bakteri jika ia tidak melakukan cara yang benar saat buang air kecil. Jika pria tidak mencuci tangan sebelum pipis, lalu memegang penis, pipis, kemudian tidak membasuh penis, lalu tidak cuci tangan lagi itu bisa menimbulkan bakteri di kepala penis.
"Yang benar itu pria masuk ke toilet, cuci tangan, memegang penis, pipis, basuh kepala penis, cuci tangan lagi," jelas Zoya.
Perlu diketahui juga bahwa seks anal bagi perempuan amatlah menyakitkan. Sementara bagi pria memang ada kenikmatan yang dirasakan. "Bagi laki-laki memang ada sedikit enaknya, namun antara enak dan risiko, lebih tinggi risiko terkena HIV. Lalu para wanita jangan percaya apa yang ditonton di film porno. Ketika perempuan menikmati seks anal itu hanya akting," tegas Zoya.