Kekeliruan Orangtua Saat Memberi Makan Anak

Masih banyak orangtua yang keliru dan merasa telah memberikan makanan yang sehat pada anaknya

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 19 Mei 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2016, 13:00 WIB
Makan anak
Masih banyak orangtua yang keliru dan merasa telah memberikan makanan yang sehat pada anaknya

Liputan6.com, Jakarta Orangtua modern kini mulai mengajarkan anak diet sehat dan seimbang. Namun pada praktiknya, masih banyak orangtua yang keliru dan merasa telah memberikan makanan yang sehat pada anaknya.

Misalnya, susu yang dipanaskan dalam api yang besar, atau saat memasak sayur dengan cara merebus lebih dari lima menit hingga layu. Yang ada anak sudah tidak dapat manfaat dari susu dan sayuran lantaran nutrisi hilang gara-gara terlalu lama direbus.

Jill Castle, ahli gizi khusus anak di Amerika, mengatakan orangtua harus tahu bagaimana memasak satu makanan yang layak disebut sehat. Jika seperti itu kasusnya, anak harus mendapat suplemen tambahan agar ia mendapat nutrisi yang hilang atau perhatikan aturan makan anak.

"Sederhana saja, berikan dua sampai tiga makanan ringan dalam sehari. Anak perlu susu, protein, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran setiap hari. Beri mereka makanan seimbang dan jangan beri menu yang sama setiap hari," kata Jill dikutip dari Times of India, Kamis (19/5/2016)

Jangan juga memaksa anak untuk makan. Harus tahu tanda-tanda, anak memang sudah kenyang. Jadikan makan sebagai kegiatan, bukan sesuatu yang justru memunculkan rasa trauma di diri anak.

"Jika Anda memarahi mereka dan makanan tersangkut di tenggorokan, mereka akan mulai membenci kegiatan makan," kata Jill.

"Jangan kapok juga untuk terus mencari makanan sehat apa yang disuka anak," ujar dia menambahkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya