Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Kepribadian Pasutri Pengaruhi Frekuensi Bercinta

Ternyata kepribadian seseorang berhubungan dengan seberapa sering kita bercinta serta seberapa puas kita dengan seks.

oleh Melly Febrida diperbarui 26 Mei 2016, 19:17 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2016, 19:17 WIB
Kepribadian
Kepribadian yang memprediksi probabilitas seks dalam hubungan itu perempuan, bukan pria.

Liputan6.com, Jakarta Seberapa sering Anda bercinta? Terkadang seseorang berpikir orang lain lebih sering bercinta dibanding dirinya. Padahal, kenyataannya bisa saja sebaliknya. Dan ternyata kepribadian seseorang berhubungan dengan seberapa sering kita bercinta serta seberapa puas kita dengan seks.

The Cut melaporkan, sebuah penelitian yang diterbitkan secara online di Journal of Research in Personality menemukan beberapa ciri kepribadian bisa dipakai untuk memprediksi frekuensi dan kepuasan bercinta. Penelitian ini dilakukan Psikolog Florida State University Andrea L. Meltzer, dan James K. McNulty.

Peneliti meminta 278 pasangan heteroseksual yang baru menikah untuk mengisi buku harian 14 hari bercinta, melacak seberapa sering mereka bercinta dan tingkat kepuasan mereka. Selain itu responden juga diberi tes kepribadian.  

Hasilnya, istri yang memiliki kadar keterbukaan dan keramahan yang tinggi, maka pasangan tersebut sering berhubungan seks. Namun, kepribadian suami tidak memprediksi frekuensi seks, dilansir dari laman Nymag, Kamis (26/5/2016).

Berbeda dengan kepuasan seksual, kepribadian suami istri itu penting. Pria dan wanita yang lebih terbuka atau neurotik, ternyata memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih rendah. Menariknya, kepribadian pasangan peserta tidak mempengaruhi kepuasan mereka, tapi hanya kepribadian mereka sendiri.

Dari penelitian, ada beberapa ide yang dikemukakan. Pertama, kepribadian yang memprediksi probabilitas seks dalam hubungan itu perempuan, bukan pria.

Kedua, penelitian ini menunjukkan bahwa asosiasi negatif antara neurotisme dan kepuasan seksual global dalam penelitian masa lalu. Temuan saat ini menunjukkan kepribadian sendiri yang hanya dikaitkan dengan kepuasan seks.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya