Anak Jangan Cuma Main Gim di Gawai

Pemandangan balita memainkan gim (game) di gawai kini merupakan pemandangan biasa kita temui.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Jun 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2016, 10:00 WIB
Anak Jangan Cuma Main Gim di Gawai
Pemandangan balita memainkan gim (game) di gawai kini merupakan pemandangan biasa kita temui.

Liputan6.com, Jakarta Pemandangan balita memainkan gim (game) di gawai kini merupakan pemandangan biasa kita temui. Namun ada baiknya seimbangkan juga bermain dengan mainan nyata seperti mobil-mobilan atau boneka. Sebab berlebihan main gawai membuat stimulasi perabaan anak berkurang.

Seperti kita ketahui, bermain gim di tablet, hanya menggunakan beberapa jari saja. Beda halnya bila si kecil memegang mobil-mobilan atau boneka yang nyata. Mainan sungguhan akan membuat keseluruhan jarinya merasakan tekstur mainan tersebut.

"Kalau main gawai saja yang diaktifkan beberapa jari saja. Sementara kalau mainan sungguhan dia kan memegang beneran, jadi bisa menstimulasi sensori taktil atau sensori perabaannya," tutur psikolog dari Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani.

Ambil contoh, ketika anak bermain mobil-mobilan, ia akan bergerak agar mobil tersebut berjalan. Lalu saat ada berbelok ia akan mengarahkan tubuh ke kiri dan kanan. Hal ini akan memicu stimulus perabaan yang membuatnya jadi aktif bergerak sehingga baik untuk kesehatan. Selain itu, perkembangan kognitif uga akan mendapat stimulus.

"Mengarahkan mobil ke kiri atau kanan seperti mobil sungguhan bukan segampang mengarahkan jari lalu mobil di gim belok," tutur psikolog yang akrab disapa Nina ini dalam kampanye "Mattel Senangnya Berbagi" di Jakarta, Jumat (3/6/2016).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya