Liputan6.com, Jakarta Perjalanan panjang, kurang istirahat, stres psikologis, dan asupan makanan yang tidak teratur dan kurang menyehatkan membuat para pemudik rentan mengalami kelelahan.
Belum lagi selama di perjalanan para pemudik tersebut bertemu dengan banyak orang, kontak dengan tempat umum yang kurang higienis, ditambah pajanan polusi udara selama di perjalanan semakin memperburuk kondisi tersebut.
Lewat siaran pers yang dikirimkan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, dr Mohammad Ali Toha, MARS, mengatakan, kelelahan yang telah menjadi masalah paling umum terjadi pada pemudik memiliki dampak bagi tubuh serta meningkatkan risiko masalah kesehatan secara umum.
Advertisement
"Secara khusus pada pernapasan dan bahkan risiko kematian," kata Ali Toha dikutip Health Liputan6.com pada Sabtu (9/7/2016)
Menurut Ali Toha, semua orang yang menjalani tradisi mudik dari tahun ke tahun memiliki risiko yang sama. Namun, risiko tertinggi dialami populasi yang rentang, seperti anak-anak, orang tua, dan pasien penyakit kronik.