Mandi Air Hangat Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Benarkah?

Mandi dengan air hangat di musim dingin dapat tingkatkan risiko serangan jantung pada manusia.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 01 Agu 2016, 12:30 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2016, 12:30 WIB
Mandi air hangat
Mandi Air Hangat Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Liputan6.com, Jakarta Air hangat memang dapat menghangatkan tubuh dan membuat tubuh merasa lebih rileks. Namun ilmuwan menemukan sisi negatif dari mandi dengan air hangat untuk kesehatan jantung manusia.

Mandi dengan air hangat di musim dingin meningkatkan risiko serangan jantung 10 kali lebih tinggi, dibandingkan melakukannya di saat musim panas.

Penelitian ini mengamati 11 ribu pasien yang menderita serangan jantung dalam kurun waktu 2007 hingga 2009. Seperti dikutip laman Express, ditulis Senin (1/8/2016) ditemukan 22 persen pasien mendapat serangan jantung saat tidur, 9 persen usai mandi, 3 persen sedang bekerja, dan setengah dari 1 persen saat berolahraga.

Para peneliti juga melihat tingkat serangan jantung per jam dari setiap aktivitas. Mereka menemukan mandi adalah waktu serangan jantung yang lebih sering terjadi. Dari 10 juta orang 54 ditemukan terkena serangan jantung usai mandi dibandingkan saat berolahraga yang hanya ada 10 dari 10 juta orang.

Menurut penelitian, saat mandi ada perubahan suhu mendadak pada tubuh sehingga menyebabkan kondisi kaget dan memengaruhi penurunan drastis terhadap tekanan darah yang menekan jantung.

"Pencegahannya dapat dilakukan seperti pemanasan terlebih dahulu di kamar mandi, atau dengan tidak secara langsung mengguyur diri dengan air hangat sebab ini berisiko tinggi (serangan jantung)," tulis peneliti.

Penelitian ini dilakukan oleh Chika Nishiyama dan kolega dari Kyoto Prefectural University, Jepang dan dimuat dalam jurnal Resuscitation.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya