Liputan6.com, Jakarta Banyak perempuan pergi ke dokter hanya saat sakit atau mendapatkan masalah pada organ intim mereka, seperti keputihan, vagina terasa gatal, atau mungkin masalah aroma vagina. Parahnya, kedatangan mereka seringkali terlambat. Jangan sampai berulang. Empat gejala ginekologi berikut ini memerlukan perhatian segera dan memerlukan pengobatan lebih awal, seperti dilansir Health, Rabu (7/9/2016)
Keputihan Abnormal
Baca Juga
Keputihan biasa dialami perempuan menjelang siklus menstruasi. Tetapi kita perlu curiga saat mendapati perbedaan signifikan dalam warna, bau, atau konsistensi keputihan tersebut. Ini berarti ada sesuatu yang salah di vagina kita.
Advertisement
Dr. Michael Krychman,MD dari The Southern California Center for Sexual Health and Survivorship di Pantai Newport, Kalifornia menunjukkan bahwa sulit untuk mendiagnosa sendiri apa penyebab keputihan atau cairan abnormal ini.
"Lebih sering orang salah menilai dan mencoba mengobatinya sendiri, lalu berakhir dengan infeksi," ucap dr Krychman.
Keputihan abnormal ini lebih banyak disebabkan oleh infeksi jamur yang kemudian menimbulkan vaginosis bakteri (pertumbuhan berlebih dari bakteri normal vagina), atau Chlamydia.
Chlamydia harus segera diobati karena infeksi dapat menyebar ke rahim, ovarium, dan saluran tuba dalam beberapa hari atau minggu, dan menyebabkan radang panggul hingga infertilitas.
Vagina bengkak dan gatal
Vagina bengkak dan gatal
Gejala ini bisa dipicu oleh busa sabun mandi, menopause, dan infeksi jamur, yang sering dianggap sebagai masalah biasa. Segera ke dokter dan lakukan pemeriksaan karena mungkin saja itu adalah trikomoniasis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh serangan protozoa parasit Trichomonas vaginalis dengan gejala paling umum yang dialami pada wanita seperti iritasi, bengkak, terbakar, kemerahan, dan nyeri.
Pastikan pasangan juga diperiksa, agar tak menular satu sama lain. Trikomoniasis juga membuat seks sangat menyakitkan, serta mengganggu kehamilan. Tak hanya itu penyakit ini juga membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit menular seksual lainnya.
Berdarah setelah berhubungan seks
Sembilan persen wanita premenopause mungkin mengalami perdarahan pasca-coital (pendarahan setelah berhubungan seks yang tidak terkait dengan menstruasi). Kabar baiknya adalah masalah akan hilang dalam waktu 6 bulan.
Namun karena perdarahan pasca-coital juga merupakan gejala umum dari kedua kanker, yakni kanker serviks dan kanker vagina, dokter mungkin akan segera menyarankan biopsi. Penyebab lain pendarahan terkait dengan endometriosis dan polip serviks jinak.
Ada benjolan dan sakit
Jika menemukan benjolan di dalam vagina, segera hubungi dokter. Sebagian besar kista tidak terlalu berbahaya, bahkan tidak memerlukan pengobatan. Tapi jika benjolan itu disebut kista Bartholin atau abses-penumpukan nanah pada kelenjar yang mengapit vagina akan berakibat sangat buruk seperti infeksi yang sangat menyakitkan yang membuat sulit berjalan atau duduk. Berendam dalam air hangat dapat membantu meredakan sakit. Tindakan yang umum dilakukan untuk menghilangkan benjolan adalah melalui bedah atau operasi.
Advertisement