Makan Daging Kambing Berlebihan, Apa Risikonya?

Daging kambing mengandung protein. Namun bila dikonsumsi berlebih juga bisa membahayakan kesehatan

oleh Benedikta Desideria diperbarui 12 Sep 2016, 12:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2016, 12:00 WIB
Daging Kambing Baik Bagi Ibu Hamil?
Bagi yang sedang hamil, mengonsumsi daging kambing dapat membantunya terhindar dari anemia selama kehamilan

Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Adha tak bisa terpisahkan dari daging kambing dan sapi. Pada sebagian masyarakat, asupan kedua daging ini pun jadi meningkat. Daging kambing mau pun sapi umumnya diolah menjadi aneka sajian seperti satai, tongseng, gulai, dan aneka makanan lainnya.

Baik daging kambing atau pun sapi mengandung protein. Namun perlu diingat untuk tidak mengonsumsinya terlalu banyak.

"Daging kambing yang menjadi santapan utama Hari Raya Kurban mengandung zat gizi yang memang kita butuhkan, tetapi kalau jumlahnya berlebihan akan mengganggu kesehatan kita," kata dokter spesialis penyakit dalam FKUI/RSCM, Ari Fahrial Syam.

Menurut dokter Ari, konsumsi daging kambing berlebih bisa menyebabkan sembelit alias sukar buang air besar. Selain itu pada pasien dengan penyakit asam lambung Gastroesofhageal Reflux Disease (GERD), konsumsi daging berlebihan menyebabkan GERD semakin parah.

Dua hal di atas merupakan dampak langsung dari konsumsi daging kambing atau sapi secara berlebihan, tapi ada juga efek jangka panjang.

"Efek jangka panjang berupa peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah," ujar dokter Ari dalam pesan surat elektroniknya, dikutip Health-Liputan6.com pada Senin (12/9/2016).

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya