Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar para pekerja selalu senang saat memasuki akhir pekan. Selain bisa menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta, libur kerap kali dijadikan hari yang tepat untuk beristirahat atau tidur. Namun, sebuah penelitian mengklaim bahwa hari libur dapat membuat individu merasa lebih lelah dari pada hari kerja. Mengapa?
Peneliti dari Sweden’s Karolinska Institute, mengungkap bahwa tidur terlalu lama di hari libur menyebabkan tubuh secara alami merasa lebih lelah dari biasanya.
Baca Juga
Seperti dikutip dari laman Independent, Jumat (16/9/2016) Psychologist and sleep researcher, Susanna Jernelov, mengatakan, "Hal ini terjadi akibat ritme sirkadian menyebabkan tubuh menjadi jet-lag dan membuat Anda semakin lemas dan lelah."
Advertisement
Jernelov menyarankan untuk mengatur waktu tidur agar tak merasakan kelelahan, "Anda harus bangun lebih awal dan tidur di waktu yang sama setiap harinya. Dan hindari untuk begadang di akhir pekan."
Bukan hanya berimbas pada kelelahan, Journal of Endocrinology Clinical and Metabolism juga menyampaikan bahwa tidur terlalu lama di akhir pekan mampu meningkatkan risiko diabetes dan jantung.
Penelitian menemukan adanya hubungan antara perubahan pola tidur dan perubahan hasil tes darah, dengan melihat adanya perubahan kadar trigliserida lemak dan kolesterol. Bahkan pola tidur buruk juga berimbas pada berat badan.