Liputan6.com, Jakarta Pemakaian sepatu hak tinggi (high heels) menjadi ciri khas penampilan wanita. Keindahan kaki yang tampak tinggi saat memakai sepatu hak tinggi kerap diidam-idamkan. Bila wanita tidak hati-hati memakai sepatu hak tinggi akan berisiko cedera pada kaki, terutama alami syaraf terjepit.
Baca Juga
Advertisement
"Wanita akan berpotensi cedera kaki karena terpeleset. Akibatnya, terjadi reposisi (pergeseran) tulang kaki sehingga mengalami saraf terjepit," kata ahli totok syaraf R Hendrawan.
Ditemui di klinik miliknya, yang berada Jalan Kayu Putih Tengah IVB Nomor 3, RT006/RW07, Pulo Gadung, Jakarta Timur pada Selasa (20/12/2016), Hendrawan menjelaskan, pemicu cedera pemakaian sepatu hak tinggi karena gaya hidup wanita yang jarang berolahraga.
"Akibatnya, terjadi masalah pada tulang di kaki. Tulang tidak elastis. Kalau wanita suka rajin senam dan renang ya tidak masalah," jelasnya.
Postur tubuh ideal
Salah satu hal yang perlu diperhatikan bagi wanita yang memakai sepatu hak tinggi adalah postur tubuh ideal, artinya tinggi dan berat badan harus seimbang.
"Kalau wanita terlalu gemuk akan membahayakan kaki karena beban ke kaki lebih berat. Lain halnya, kalau otot kaki sudah dipersiapkan dan dilatih melalui senam. Itu tidak masalah. Namun, yang jadi masalah itu kalau wanita jarang memiliki wakut olahraga dan senam," ungkap Hendrawan.
Menanggapi sepatu hak tinggi yang tidak boleh terlalu lama dipakai, Hendrawan beranggapan hal tersebut tergantung bagaimana wanita yang memakai sepatu hak tinggi.
"Tergantung wanitanya, kembali lagi ke persoalan, apakah postur tubuh dia ideal atau tidak. Kalau postur tubuh tidak ideal, terlalu gemuk atau terlalu kurus akan berisiko cedera kaki dan kena syaraf terjepit. Apalagi dia melakukan gerakan spontan, seperti suka berlari,"katanya.
Advertisement