Duduk Terlalu Lama Bikin Anda Cepat Tua 8 Tahun

Duduk terlalu lama memangkas DNA sel dan membuat Anda jadi lebih cepat tua, sampai delapan tahun.

oleh Nilam Suri diperbarui 23 Jan 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2017, 17:00 WIB
Duduk terlalu lama
Duduk terlalu lama memangkas DNA sel dan membuat Anda jadi lebih cepat tua, sampai delapan tahun.

Liputan6.com, Jakarta Duduk terlalu lama seharian sudah dihubungkan dengan beraneka ragam penyakit. Mulai dari obesitas, gangguan jantung, diabetes, dan juga mati muda. Hal ini tidaklah susah untuk dipahami: tidak aktif bergerak dihubungkan dengan penambahan berat badan. Hal ini kemudian bisa berpotensi menjadi serangan jantung, stroke, hipertensi dan kadar gula darah tak sehat.

Di atas segalanya, duduk memiliki efek detrimental terhadap sel pada tingkatan biologis. Demikian menurut laporan terbaru yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology, dikutip dari Health, Senin (23/01/2017).

Dalam sebuah penelitian terbaru, para peneliti yang dipimpin oleh Aladdin Shadyab, seorang doktor dalam bidang kesehatan keluarga dan masyarakat di University of Califronia San Diego, menemukan efek dari duduk terlalu lama terhadap kromosom.

Mereka mengambil sampel dari hampir 1.500 wanita paruh baya yang terdaftar dalam Women's Health Initiative, studi panjang tentang penyakit kronis pada wanita pasca-menopause. Para peneliti ini lalu fokus pada telomere: ujung dari kumpulan DNA padat di setiap sel.

Studi sebelumnya telah menemukan, seiring sel bertambah dan menua, mereka kehilangan telomeres sedikit demi sedikit, jadi panjangnya area ini bisa menandakan setua apa suatu sel (dan secara tak langsung, orang pemilik sel tersebut).

Para peneliti kemudian membandingkan panjang telomere pada seberapa banyak olahraga yang dilakukan oleh para wanita tadi, untuk menentukan, apakah aktivitas fisik berhubungan dengan penuaan.

Duduk terlalu lama tanpa disertai olahraga membuat sel Anda semakin cepat menua.

Studi lainnya juga telah meneliti panjang telemore dan olahraga. Namun mereka mengandalkan laporan para responden tentang kadar kegiatan fisik mereka--proses yang seringnya tidak akurat. Shadyab memilih untuk lebih objektif, dengan merekam kegiatan fisik dari suatu akselrometer yang diapakai oleh para wanita tadi selama seminggu.

Awalnya, dia tidak menemukan hubungan antara panjang telemore dengan kadar aktivitas fisik. Namun ketika dia fokus pada wanita yang tidak memenuhi kebutuhan olahraga selama 30 menit sehari, dia mulai melihat tren yang menarik.

Di antara para wanita yang tidak berolahraga rutin selama setengah jam setiap hari, mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu secara sedentary (lebih dari 10 jam) memiliki telomere yang lebih pendek, dibanding mereka yang lebih sedikit duduk.

Jumlah pemendekan telomere sampai mencapai penuaan selama delapan tahun. Artinya, wanita yang tidak aktif dan sering duduk terlalu lama akan menjadi delapan tahun lebih tua, secara rata-rata, dibanding mereka yang tak terlalu aktif tapi lebih sedikit duduk.

Sementara itu, wanita yang bergerak aktif dan berolahraga sesuai waktu yang disarankan, menunjukkan tidak ada hubungan antara berapa lama waktu mereka duduk dengan panjang telemore-nya. Menandakan, aktivitas fisik bisa menangkal efek pemendekan yang terjadi saat Anda menua.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya