Cedera Kepala Bisa Picu Seseorang Alami Gangguan Mental Kronis

Cedera kepala ternyata bisa mengakibatkan gangguan mental kronis.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Mar 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2017, 10:30 WIB
Cedera Kepala
Cedera kepala bisa saja membuat seseorang mengalami gangguan mental kronis.

Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat Orang yang mengalami cedera kepala parah memicu perkembangan gen yang sama, yang terkait dengan timbulnya penyakit Alzheimer, gangguan stres pasca-trauma, penyakit parkinson, atau gangguan mental.

Hasil temuan dari University of California Los Angeles, Amerika Serikat ini diterbitkan dalam jurnal EBioMedicine bulan Februari 2017. Gen master pada saraf otak berupa gen yang mengontrol gen lain di seluruh tubuh dapat berubah.

Akibatnya, gen kemungkinan dapat terprogram ulang (reprogramed) sehingga menyebabkan gangguan otak. Peneliti mungkin dapat memprediksi bagaimana cedera otak traumatis akan berkembang. Hal ini dapat dilihat dari genom leukosit (sel darah putih).

Dalam studi tersebut, peneliti memberikan tikus cairan untuk merangsang cedera otak. Sampel RNA (Asam Ribounukleat) dari sel tikus yang terluka berupa darah putih dan hippocampi (daerah otak yang berhubungan dengan pengetahuan) dihilangkan.

Hasil yang diperoleh terjadi perubahan pada kedua gen hippocampi dan gen sel darah putih dari tikus yang terluka dibandingkan dengan tikus dari kelompok tikus yang tidak terluka.

Lebih dari 100 gen berubah pada tikus yang terluka. Gen tersebut menyerupai gen yang muncul dalam otak individu, yang mengidap gangguan neurologis (gangguan otak dan sistem saraf).

Gen berubah

Sebagaimana dilansir dari Daily Bruin, Rabu (8/3/2017), para peneliti juga menempatkan tikus dalam labirin. Tikus yang terluka diambil sekitar 25 persen daripada kelompok tikus yang tidak terluka untuk melewati labirin. Sekitar dua puluhan gen yang berubah pada tikus yang terluka ditemukan di hippocampi dan sel darah putih.

Merujuk pada hasil tersebut, para peneliti kemungkinan dapat membuat tes darah untuk mendeteksi cedera otak, yang kemudian dapat melihat seberapa besar risiko penyakit mental yang akan diderita.

Peneliti dari UCLA, Xia Yang dan Fernando Gomez-Pinilla mempublikasikan penelitian cedera otak bisa memicu gangguan mental. (Foto: Daily Bruin)

Meskipun temuan penelitian ini mengungkapkan, hubungan antara cedera otak dan gangguan mental, individu yang mengalami cedera kepala tidak akan selalu berisiko menderita gangguan mental yang sama.

Studi ini hanya menginformasikan, bagaimana beberapa penyakit dapat berkembang akibat cedera kepala.

Kini, para peneliti sedang mempelajari gen induk: apakah memodifikasi gen induk menyebabkan perubahan jumlah besar gen lain dalam tubuh. Jika hal ini terjadi, gen induk bisa menjadi target utama untuk perawatan penyakit mental.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya