Liputan6.com, Jakarta Obat Ibuprofen yang sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit ternyata meningkatkan risiko serangan jantung hingga 31 persen.
Sebuah studi di Denmark meneliti hal tersebut selama 10 tahun antara 2001-2010 dengan melibatkan 30 ribu pasien. Data kemudian dikumpulkan, termasuk untuk semua resep yang ditebus untuk obat Non Steroid Anti-Inflammatory (NSAID) dari apotek Denmark sejak 1995.
Baca Juga
"Membiarkan obat ini dibeli tanpa resep, tanpa saran atau pembatasan, memberi pesan pada masyarakat bahwa obat ini mestinya aman," kata penulis studi dan profesor kardiologi Gunnar Gislason, seperti dikutip Dailymail, Jumat (17/3/2017).
Advertisement
Golongan NSAID termasuk ibuprofen diklofenak, naproxen, rofecoxib dan celecoxib. Studi menunjukkan, dari 28.947 pasien, ada lebih dari 3.300 yang mengonsumsi golongan NSAID hingga 30 hari.
NSAID yang paling sering digunakan adalah ibuprofen dan diklofenak, yang biasanya beroperasi di bawah nama dagang Nurofen dan Voltaren.
Risiko serangan jantung tertinggi adalah mereka yang menggunakan diclofenac (51 persen). Sedangkan ibuprofen dikaitkan dengan 31 persen peningkatan risiko jantung.
Diperkirakan, NSAID dapat menyebabkan penyempitan arteri yang mengontrol aliran darah ke jantung, pembekuan darah dan peningkatan tekanan darah.
Kepala medis di Australia Heart Foundation, Garry Jennings mengatakan temuan studi ini mendukung bukti bahwa obat ini membawa risiko yang nyata bagi jantung.
"Secara absolut ini adalah risiko yang relatif kecil tapi tampaknya cukup nyata," kata Profesor Jennings.
Meskipun demikian, Anda tidak ada perlu panik, katanya. Obat ini tidak akan langsung memicu serangan jantung dan membuat Anda langsung meninggal. Karena obat ini cenderung akan memperburuk gejala pasien dengan penyakit jantung.
Tahun lalu, Therapeutic Goods Administration memutuskan untuk mengubah kebijakan penjualan obat penghilang sakit yang mengandung kodein. Obat-obat ini dinilai perlu diresepkan pada 2018.
"Ada asumsi bahwa jika Anda dapat membeli sesuatu di mana saja, maka obat ini aman. Padahal kita tahu obat ini tidak aman," ujar Jennings.
Terlalu sering menggunakan NSAID dapat menyebabkan sakit maag, hati dan ginjal, tambahnya.
"Jika Anda sangat memerlukan ibuprofen misalnya, pastikan untuk mengonsumsinya tidak dalam jangka panjang dengan dosis serendah mungkin. Ini obat yang memiliki efek serius," saran Jennings.