Liputan6.com, Jakarta Tahukah Anda, ada sebuah studi yang menemukan bahwa berendam dalam air panas bisa bakar kalori sama banyaknya dengan ketika Anda mengunjungi pusat kebugaran? Temuan ini tentunya terdengar terlalu indah untuk jadi kenyataan.
Studi tadi, yang diterbitkan dalam jurnal Temperature, dipimpin oleh Steve Faulkner, Ph.D, seorang exercise physiologist di Lougborough University. Faulkner meneliti hubungan antara berendam air panas, gula darah seseorang, dan berapa banyak kalori yang dibakar.
Dia melakukan studi ini terhadap 14 orang pria, beberapa di antaranya memiliki kelebihan berat badan. Faulkner menemukan, berendam di dalam air panas ternyata bisa membakar sampai 140 kalori per jamnya. Dan, berendam juga bisa menurunkan kadar gula darah pria setelah makan sampai 10 persen lebih banyak dibandingkan berolahraga.
Advertisement
Namun, walau temuan ini terdengar sangat menyenangkan, bukan berarti Anda bisa lantas berhenti berolahraga, dan menggantinya dengan sesi santai berendam di bak air panas.
Faktanya, Anda akan selalu membakar kalori, apapun yang Anda lakukan. Dan jumlah kalori yang dibakar setiap orang saat melakukan aktivitas tertentu bergantung pada beberapa faktor, termasuk berat badan dan komposisi tubuh mereka.
Karena studi ini dilakukan terhadap pria--dan beberapa di antaranya kelebihan berat badan--bisa jadi mereka membakar lebih banyak kalori di dalam bak air panas lebih banyak dibanding wanita dengan berat tubuh rata-rata. Artinya, jika Anda melakukan hal yang sama, belum tentu kalori yang terbakar jumlahnya akan sama.
Dan walaupun 140 kalori per jam bukanlah sesuatu yang bisa diremehkan, Anda juga bisa membakar jumlah yang sama--dalam waktu yang lebih cepat--dengan lari, mengangkat beban, dan latihan lainnya.
Jennifer Wider, M.D, mengatakan temuan studi tadi adalah bagian dari riset baru tentang tubuh yang dikenal dengan nama "pemanasan pasif."
"Ini adalah area riset yang cukup baru, namun beberapa hasil positif sudah muncul dari tahun kemarin," ujarnya. "Hal ini bisa jadi tren jangka panjang."
Wider mengatakan, riset lanjutan masih perlu dilakukan karena studi yang dilakukan Faulkner tadi masih sangat kecil. Namun hal itu sudah cukup untuk mendemonstrasikan bagaimana "protein syok panas", kelompok protein yang diproduksi oleh sel tubuh sebagai tanggapan atas kondisi stres, bisa ditingkatkan baik saat berolahraga maupun saat pemanasan pasif--seperti saat Anda berendam di bak air panas atau dalam sauna.
"Protein jenis ini bisa membantu fungsi insulin dan memperbaiki kontrol gulu darah," ujarnya. Dan jika gula darah Anda seimbang dan terkontrol, Anda lebih berkemungkinan kecil untuk mengalami gula darah drop secara drastis, yang bisa membuat Anda merasa lapar--dan malah akan bikin Anda semakin kepanasan.
Namun jika Anda dipaksa memilih antara berendam air panas atau berolahraga, Wider tetap menyarankan untuk memilih berolahraga.
"Manfaat dari olahraga sudah bisa dipastikan," katanya. "Bahkan jika studi di masa depan mendukung efek kesehatan dari pemanasan pasif, tetap tidak ada yang bisa mengalahkan manfaat ganda yang didapatkan tubuh dari berolahraga."
Cara terbaik untuk memastikan Anda optimal bakar kalori adalah, berendamlah di bak air panas setelah Anda berolahraga. Melansir Women's Health, Rabu (5/4/2017)