Meski Bisa Cegah Diabetes, Kopi Buruk untuk Diabetesi

Kandungan dalam kopi bisa membantu mencegah diabetes tipe 2, tapi kopi berbahaya bagi mereka yang sudah memiliki diabetes (diabetesi).

oleh Nilam Suri diperbarui 18 Mei 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2017, 13:00 WIB
Kopi dan diabetes
Kandungan dalam kopi bisa membantu mencegah diabetes tipe 2, tapi kopi berbahaya bagi mereka yang sudah memiliki diabetes (diabetesi).

Liputan6.com, Jakarta Kopi dan kesehatan memang selalu jadi kontroversi. Hasil penelitian pun banyak dan beragam. Dalam satu minggu yang sama bisa muncul dua penelitian dengan hasil yang kontradiktif seputar kopi dan kesehatan, termasuk efeknya pada diabetes.

Penelitian tentang manfaat kopi terhadap kesehatan menemukan bukti yang semakin meyakinkan, minuman para dewa ini bisa melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit. Mulai dari kanker, lever, depresi dan Parkinson.

Minum kopi secara teratur setiap hari disinyalir bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2. Mengutip Diabetes.co.uk, sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2009 terhadap 40.000 partisipan mencatat, mengonsumsi tiga cangkir kopi sehari bisa menurunkan risiko diabetes sampai 40 persen.

Di dalam kopi ada senyawa polifenol. Polifenol adalah molekul antioksidan yang bisa mencegah penyakit inflamasi seperti diabetes tipe 2.

Selain itu, di dalam kopi juga ada mineral magnesium dan krom. Asupan magnesium yang cukup setiap hari akan menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Namun harus diingat, kopi hanya bermanfaat bagi mereka yang belum terkena diabetes. Bagi diabetesi tipe 2, kopi malah bisa berefek kebalikannya, alias buruk.

Berisiko untuk diabetesi

Kopi dan diabetes
Kopi bisa membuat kadar gula darah pada diabetesi melonjak.

Studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam Diabetes Care menunjukkan, satu dosis kafein sebelum makan membuat kadar glukosa darah sesudah makan jadi lebih tinggi bagi para diabetesi tipe 2. Penelitian ini juga menemukan adanya peningkatan resistensi insulin.

Ada banyak bahan di dalam kopi. Beberapa di antaranya bisa jadi bertanggungjawab dan memberikan efek perlindungan pada tubuh seperti yang dipaparkan di atas. Minum kopi dalam jangka waktu panjang bisa mengubah efeknya terhadap insulin dan sensitivitas insulin. Toleransi yang dihasilkan dari konsumsi jangka panjang inilah yang memberi efek perlindungan.

Ada perbedaan jelas tentang bagaimana orang dengan diabetes dan mereka yang bebas diabetes merespon kopi dan kafein. Studi dari Duke University memonitor kadar gula darah para peminum kopi reguler yang memiliki diabetes tipe 2.

Pada siang hari, tingkat gula darah mereka akan melonjak. Gula darah mereka lebih tinggi di hari mereka minum kopi dibanding ketika mereka tidak meminumnya. Ini membuktikan, kopi bisa saja bermanfaat dan melindungi tubuh mereka yang belum memiliki diabetes, tapi kafein berbahaya bagi orang yang sudah menderitanya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya