Naik Sepeda Buruk untuk Kesehatan Organ Intim Wanita?

Naik sepeda bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada vagina. Bagaimana mengatasinya?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Jul 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2017, 15:00 WIB
Lebaran Ke-3, Warga Habiskan Libur Lebaran di Kota Tua
Pengunjung bermain sepeda yang disewakan di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa (27/6). Pengunjung bisa menikmati Kota Tua, dari menyewa sepeda ontel dengan berbagai warna sampai berfoto bersama dengan manusia patung. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Bersepeda merupakan salah satu latihan terbaik untuk menjaga kesehatan. Namun latihan ini ternyata bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada vagina.

Ahli bedah plastik, Andrew Elkwood, MD bahkan mengatakan, efek kerusakan bersepeda pada wanita bisa seperti usai melahirkan.

"Saat bersepeda, saraf pudendal (saraf utama di panggul) akan memberikan sensasi tertentu di sepanjang tulang selangkangan. Jika tekanan terjadi terus-menerus, maka saraf menjadi terkompresi. Dengan kata lain, vagina menjadi kesemutan atau lelah," katanya, seperti dimuat Self, Kamis (13/7/2017).

Selain itu, kata Andrew, bersepeda juga bisa berakibat pada nyeri saraf yang akan mempengaruhi kehidupan seks.

Dokter obgyn di Santa Monica, California, Lisa Masterson juga menyampaikan hal serupa. Bersepeda jarak jauh bisa menyebabkan mati rasa sementara dan kesemutan. Namun dia mengatakan untuk tidak terlalu khawatir, karena dalam beberapa kasus, hal ini tidak akan berlangsung lama.

"Dari waktu ke waktu, Anda akan terbiasa dengan posisi bersepeda. Ketidaknyamanan itu akan lenyap," ujar Lisa.

Andrew menuturkan, ketidaknyamanan saat bersepeda bisa dicegah dengan mengatur posisi stang. "Kebanyakan posisi stang lebih rendah dari pelana, sehingga pesepeda terlalu membungkuk dan mempengaruhi tekanan saraf. Intinya, kursi tidak boleh menekan saraf pudendal dan buat sepeda senyaman mungkin," ungkapnya.

Pendiri Truly-MD.com, Jaime Knopman, M.D turut berkomentar. Menurutnya, jika rasa kesemutan atau mati rasa saat bersepeda ini tidak mereda dalam kurun waktu satu jam, maka Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya