Liputan6.com, Jakarta Kasus bullying atau perundungan terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus di Universitas Gunadarma oleh teman satu jurusannya, yang menjadi viral pada Sabtu, 15 Juli 2017, memunculkan dugaan. Mungkinkah perilaku bullying disebabkan penggunaan gawai (gadget) dan media sosial (medsos)? Terlebih lagi, bullying dilakukan anak milenial yang melek teknologi.
Baca Juga
Advertisement
Psikolog anak dan keluarga, Ayoe Utami, mengatakan, gawai dan medsos bisa saja memicu perilaku bullying. Namun, kedua hal itu bukanlah faktor utama.
"Ada kok anak-anak lain yang main gawai dan medsos tapi mereka tidak melakukan bullying. Perilaku mereka juga tidak bermasalah dan baik-baik saja," ujar Ayoe ketika dihubungi Health Liputan6.com, Senin (17/7/2017).
Ada faktor yang mengakibatkan seseorang melakukan bullying. Kita harus melihat kepribadian pelaku bullying lebih rinci. Kepribadian ini dilihat dari bagaimana kondisi lingkungan keluarga dan sosial.
Yang lebih penting soal bagaimana pola asuh pelaku bullying dalam keluarga, tambah Ayoe. Pada intinya, sikap dan karakter kepribadianlah yang perlu diperhatikan terhadap pelaku bullying.