Kondisi Ini Bikin Amanda Seyfried Minum Antidepresan Saat Hamil

Memiliki gangguan psikologis, Amanda Seyfried harus minum antidepresan saat hamil.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 21 Jul 2017, 09:01 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2017, 09:01 WIB
amanda-seyfried-130127b

Liputan6.com, Jakarta Aktris cantik Amanda Seyfried buka-bukaan tentang perjuangannya saat hamil di 2016. Pemain film Les Miserables ini harus melanjutkan minum antidepresan demi menstabilkan kesehatan mentalnya.

"Aku tidak bisa lepas dari antidepresan. Ini benar-benar obat untuk melawan kecemasan yang sering melandaku. Dan selama bertahun-tahun aku tidak bisa dari Lexapro. Dosisku rendah," kata Amanda saat diwawancarai dalam Dr. Berlin’s Informed Pregnancy.

Amanda sejak usia 19 didiagnosis dengan obsessive-compulsive disorder (OCD). Ini adalah sebuah gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran obsesif dan perilaku yang bersifat kompulsif. Gangguan ini terjadi dalam jangka panjang.

Banyak orang tentu bertanya-tanya, bukankah kalau minum antidepresan saat hamil merugikan kesehatan janin? Dokter kebidanan dan kandungan Yale University School of Medicine, Amerika Serikat, Mary Jane Minkin, punya jawabannya.

"Rekomendasi kebanyakan dokter kandungan adalah kondisi depresi itu lebih buruk daripada minum antidepresan. Jadi jika ibu hamil depresi, ada baiknya untuk melanjutkan mengonsumsi obat antidepresan," kata Minkin mengutip Women's Health, Jumat (21/7/2017).

Lebih lanjut, Minkin menjelaskan satu-satunya antidepresan yang berbahaya bagi ibu hamil adalah paroxetine. Konsumsi obat ini meningkatkan risiko bayi terkena masalah jantung. Biasanya dokter akan mengganti dengan obat lain.

Dokter kandungan pun akan menyarankan sesudah melahirkan, ibu perlu kembali memeriksakakan kesehatannya ke psikiater. Ada kecenderungan wanita yang depresi saat hamil berisiko besar mengalami depresi postpartum.

Minkin menyarankan wanita dengan kondisi depresi seperti Amanda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum hamil. Sehingga pengobatan terbaik bisa dilakukan, termasuk mengganti antidepresan.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya