Peneliti Temukan Cara Ampuh Cegah Gejala Asma

Salah satu bagian terburuk asma adalah tidak adanya cara penyembuhan permanen. Satu-satu solusinya adalah mencegah gejala yang bakal timbul.

oleh Doddy Irawan diperbarui 14 Sep 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2017, 08:30 WIB
Pembagian Derajat Penyakit Asma
Pembagian Derajat Penyakit Asma

Liputan6.com, Jakarta Salah satu gejala utama asma adalah kesulitan bernapas hingga membuat dada jadi sesak. Salah satu bagian terburuk asma adalah tidak ada cara penyembuhan permanen. Satu-satu solusinya adalah mencegah gejala yang bakal timbul.

Namun, ada kabar baik buat Anda atau keluarga yang menderita asma. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Denmark, olahraga dan diet sehat mampu membantu mengurangi gejala asma.

Dalam penelitian ini, ada 125 pasien asma yang diuji perubahan gaya hidupnya selama delapan minggu. Peneliti menemukan bahwa diet rendah glikemik yang kaya akan protein, buah dan sayuran akan menunjukkan hasil positif jika dilakukan tiga kali dalam seminggu. Hal ini dapat membantu menurunkan gejala asma hingga 50 persen dalam waktu dua bulan, dilansir dari laman Boldsky, Kamis (14/9/2017).

Para peneliti lalu coba membandingkan kemajuan pasien asma pada akhir penelitian. Mereka yang mengonsumsi diet rendah glikemik memiliki nilai gejala lebih rendah ketimbang pasien dalam kontrol non-intervensi. Peserta yang hanya mengubah tingkat latihan fisik atau diet mereka, tapi tidak mengubah keduanya, dilaporkan hanya mengalami penurunan gejala 30 persen.

“Studi kami menemukan fakta bahwa pasien asma non-obesitas dapat dengan aman mengikuti latihan terencana dengan intensitas tinggi. Selanjutnya olahraga yang dikombinasikan dengan diet sehat, benar-benar membantu pasien dalam mengendalikan penyakit asma mereka dan bisa menikmati hidup yang lebih berkualitas,” kata Dr Louise Toennesen dari Rumah Sakit Universitas Bispebjerg di Kopenhagen.

Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa penderita asma harus terus dimotivasi untuk makan makanan sehat dan berpartisipasi lebih aktif dalam kegiatan fisik. Hasil temuan ini belum lama dipresentasikan di European Respiratory Society International Congress di Milan. 

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya