Liputan6.com, Jakarta Flu burung tergolong ke dalam penyakit yang mudah menyebar dan mematikan. Meski demikian, penyakit yang disebabkan oleh virus ini bisa dicegah penyebarannya.
Cara mencegah flu burung tak hanya dengan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan, melainkan juga ditentukan beberapa faktor lainnya.
Baca Juga
1. Kebersihan
Advertisement
Faktor utama dalam mencegah infeksi dan penyebaran flu burung adalah menjaga kebersihan. Terutama apabila masyarakat memelihara unggas seperti ayam dan burung.
"Masyarakat yang memelihara unggas harus membersihkan kandang secara rutin, membersihkan daerah sekitar kandang dan selokan, dan membersihkan diri setelah melakukan kontak dengan unggas," ucap Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam acara Simulasi Pandemi Influenza pada Selasa (19/9/17) kemarin di Tangerang Selatan.
Seringkali masyarakat hobi memelihara unggas namun kurang memerhatikan kebersihan kandang. Untuk itu penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memulai hidup bersih dan sehat dari sekarang.
Simak juga video menarik berikut:
Segera lapor jika unggas mati
2. Kesadaran
Faktor penentu lainnya adalah kesadaran mengenai gejala yang menunjukkan potensi gejala flu burung. Seringkali influenza dianggap remeh, sehingga flu burung terdeteksi setelah menyebar dan sulit diatasi.
"Gejala flu burung yang mirip dengan influenza tidak boleh diabaikan. Jika merasakan gejala flu burung yang semakin buruk harus memeriksakan diri agar jika terinfeksi dapat diobati sebelum menular ke orang lain," lanjutnya.
Influenza ringan umumnya memiliki masa inkubasi selama empat hari dan akan sembuh dengan pengobatan dan istirahat. Sebaliknya, flu burung memiliki masa inkubasi selama sepuluh hari dan gejalanya akan memburuk.
Tak hanya itu, saat mendapati unggas peliharaan mati sebaiknya melaporkannya agar dapat diteliti apakah ada kaitannya dengan virus flu burung.
Advertisement
Hindari beli unggas dari luar negeri
3. Faktor cuaca
Perubahan cuaca yang tidak menentu seperti kekeringan dan banjir seringkali membuat seseorang mudah terkena penyakit.
Hal ini tak hanya berdampak pada kesehatan, melainkan juga kepada faktor ekonomi keluarga. Saat anggota keluarga sakit, akibatnya tidak bisa bekerja.
"Kalau ada satu orang kena virus, dampak sosial dan ekonomi jadi sulit. Banyak pasien karantina berjatuhan, ekonomi juga terganggu," ucapnya.
Selain faktor-faktor di atas, Menteri Kesehatan juga meminta masyarakat untuk tidak membeli hewan unggas dari luar negeri atau jalur ilegal karena berpotensi menimbulkan masuknya virus yang kemungkinan dibawa oleh unggas tersebut.