Liputan6.com, Jakarta Usai hari melelahkan penuh stres, tentu Anda berharap semuanya bakal selesai saat tidur. Faktanya, tidak begitu. Stres menghadapi bos yang suka marah-marah atau permasalahan kehidupan lain pun bisa masuk ke mimpi tidur Anda.
Jurnal Motivation and Emotion mengungkapkan, bahkan saat tidur, Anda tidak bisa melarikan diri dari teror bos yang suka marah-marah atau hal membuat stres lainnya. Lalu, perasaan seperti kesepian dan terisolasi dalam kehidupan sehari-hari juga bisa masuk dalam mimpi.
Baca Juga
"Studi kami menunjukkan bahwa pengalaman sosial berpengaruh kuat ke pikiran. Bila kehidupan penuh tantangan dan terjadi kondisi itu berulang kali, besar kemungkinan masuk ke mimpi tidur Anda," kata dosen psikologi dan sosial Cardiff University, Inggris, Netta Weinstein, terkait mimpi buruk.
Advertisement
Dalam studi ini peneliti mencari tahu hubungan antara pengalaman mimpi dan kondisi psikologis 200 pelajar. Misalnya merasa kesepian, frustrasi, atau merasa tidak kompeten.
"Ketika orang merasa frustrasi dari pengalaman sehari-hari, mereka cenderung memiliki mimpi tidur yang membuatnya merasa stres, sedih, dan frustrasi," kata Weinstein seperti mengutip Live Science, Senin (11/12/2017).
Lalu, orang-orang yang sering merasa tidak puas dan stres lebih melaporkan frekuensi mimpi buruk yang sering.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:Â
Cara atasi mimpi buruk
Berikut tiga cara yang bisa Anda lakukan untuk tenangkan diri usai mengalami mimpi buruk, mengutip laman Huffington Post:Â
1. Jangan biarkan mimpi tersebut mempengaruhi diri Anda
Saat bermimpi, Anda berada dalam alam bawah sadar. Anda perlu tahu, yang Anda impikan adalah hal yang tidak nyata. Ketika terbangun dari mimpi buruk, seharusnya Anda bersyukur. Mimpi dapat mereduksi pikiran Anda, agar tidak mengalami trauma.
2. Kembali tidur
Untuk beberapa orang, setelah mengalami mimpi buruk mungkin akan kesulitan untuk tidur kembali. "Namun Anda bisa lebih tenang dengan cara seperti menarik napas atau melakukan peregangan otot," ujar Tore Nielsen dari profesor psikiatri dari University Montreal.
Menurut dia, mimpi buruk dapat diceritakan kembali dengan menulisnya sehingga kita lebih merasa sadar. Tujuannya agar mimpi buruk tidak terlalu mempengaruhi Anda.
3. Atasi rasa depresi, stres, ataupun cemas
Meski penyebab mimpi buruk pada setiap orang belum diketahui, menurut Matthew Mingrone, Otolaringologi dari EOS Sleep California Center, stres dan rasa cemas dapat menjadi penyebab dari adanya mimpi buruk.
"Cara terbaik untuk menghindari mimpi buruk adalah menghindari kecemasan," perjelas Nielson. Menurut dia, stres bisa masuk ke dalam mimpi dan mengganggu tahapan REM (Rapid Eye Movement) saat kita tidur.
Advertisement