Liputan6.com, Jakarta Seks sangat baik dilakukan ketika Anda sedang merasakan sakit kepala, hormon oksitosin menjadi penawarnya. Tapi jika harus pipis sebelum seks untuk menghindari infeksi kandung kemih, ini sama sekali tidak benar.
Menurut ahli, saat ini banyak orang begitu mudah terjebak pada mitos seks yang berkembang begitu cepat. Internet menjadi kiblat utamaya. Seperti yang dilansir dari Dailymail, Selasa (20/2/2018) berikut adalah 7 info seks konyol yang sering dianut oleh masyarakat urban saat ini:
1. Seks tingkatkan risiko serangan jantung
Advertisement
Pasien serangan jantung selalu dihantui akan penyakitnya yang mungkin saja datang usai seks. Ini adalah mitos yang begitu menjebak, menurut periset. Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah jika aktivitas seks menjadi pemicu serangan jantung.
2. Angkat kaki usai seks tingkatkan peluang kehamilan
Faktanya, berbaring adalah cara terbaik untuk meningkatkan peluang kehamilan. "Rahim wanita tertekuk, jika Anda memiringkan panggul ke atas, atau meletakkan bantal di bawah saat berbaring, ini hanya akan menghambat laju sperma, jarak rahim akan menjadi lebih jauh, " kata Dr Downey konsultan ginekolog dan dokter kandungan dari Rumah Sakit BMI, The Priory in Birmingham.
3. Tak akan hamil saat menstruasi
Saat anda berada di usia produktif ini sama sekali tak efektif. Apalagi jika anda memiliki siklus haid yang pendek. telur yang bagus dilepaskan saat ovulasi memiliki rentang hidup sekitar empat atau lima hari dan sperma sehat memiliki kapasitas pemupukan hingga empat hari.
4. Buang air kecil usai seks hindari infeksi saluran kemih
ISK berkembang saat kandung kemih menjadi terinfeksi, biasanya oleh bakteri yang paling banyak masuk melalui uretra. Seks adalah penyebab umum ISK pada wanita muda berusia 20-an, kata Dr Zaki Almallah, konsultan urologi di Rumah Sakit BMI di Edgbaston. Pipis sebelum seks tak menjadi jaminan utama seseorang terhindar dari iSK, apalagi untuk mereka yang baru saja melahirkan.
5. Orgasme dapat menyebabkan persalinan dini
Secara teoritis, seks bisa menginduksi persalinan, namun leher rahimnya perlu siap, jelas Dr Downey. Semen mengandung hormon yang disebut prostaglandin (yang berasal dari kelenjar prostat pria) yang dapat melembutkan leher rahim dan merangsang kontraksi.
Bentuk sintetis ini digunakan secara medis untuk menginduksi persalinan, itulah sebabnya - secara teoritis - mungkin saja seks mempercepat persalinan. Tapi hanya jika Anda mendekati tanggal jatuh tempo.
"Serviks Anda harus matang dan mulai menerima prostaglandin dan ini hanya terjadi menjelang akhir kehamilan Anda," kata Dr Downey. "Jika serviks Anda belum siap, berhubungan seks pada 20 minggu tidak akan membuat Anda mengalami persalinan dini."