5 Deteksi Dini Kanker Ini Sebenarnya Tidak Perlu Anda Lakukan

Deteksi dini terhadap kanker dipercaya harus dilakukan. Namun ternyata, ada 5 jenis kanker yang tidak memerlukan deteksi dini guna mengetahuinya.

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 01 Mar 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2018, 13:30 WIB
20160205-Kanker Paru Paru-iStockphoto
Untuk mencegah kanker, kita dianjurkan melakukan deteksi dini. Namun ternyata, ada deteksi dini yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang penting untuk dideteksi lebih dini. Screening test menjadi salah satu metode deteksi dini penyakit yang dapat menjalar ini.

Namun demikian, American Cancer Society mengeluarkan pernyataan bahwa tidak semua kanker dapat dideteksi dini melakukan screening test. Mengutip dari Reader Digest, Rabu (28/2/2018), berikut adalah lima deteksi dini kanker yang berisiko jika dilakukan.

1. Deteksi dini kanker payudara

American Cancer Society merekomendasikan wanita sejak usia 45 untuk melakukan tes mammogram setiap tahun. Namun, untuk melakukan tes ini, mereka harus berbicara dengan dokter kesehatan terkait apakah screening test ini dianjurkan atau tidak.

Umumnya, wanita berisiko mengalami kanker payudara jika mengalami mutasi genetik seperti BRCA1 dan BRCA2, memiliki riwayat kanker payudara secara pribadi dan keluarga.

2. Deteksi dini kanker usus besar

Anda mungkin tidak perlu melakukan screening test kanker usus besar sampai usia 50. Namun, jika memiliki salah satu dari faktor risiko seperti riwayat pribadi polip kolorektal, kanker kolorektal, riwayat keluarga polip adenomatosa tingkat pertama, Anda sebaiknya menghubungi dokter untuk melakukan deteksi dini kanker.

 

Saksikan juga video berikut ini :

Deteksi Dini Kanker Paru-paru

20160205-Kanker Paru Paru-iStockphoto
Perlukah melakukan skrining untuk kanker paru-paru? (iStockphoto)

Satuan Tugas Pelayanan Pencegahan Kanker di Amerika Serikat menginformasikan jika Anda memberikan informasi terkait riwayat kebiasaan merokok, deteksi dini kanker paru-paru tidak perlu dilakukan. Namun, jika sudah berhenti merokok selama 15 tahun atau berusia antara 55 hingga 80, Anda sebaiknya mendatangi rumah sakit untuk melakukan screening test.

4. Deteksi dini kanker prostat

Kanker prostat sangat lambat tumbuh, dan kebanyakan pria meninggal sebelum kanker menjadi mematikan. Perawatan kanker prostat akan sangat mempengaruhi kualitas hidup, yang akan menyebabkan inkontinensia dan disfungsi ereksi.

Oleh sebab itu, Satuan Tugas Pelayanan Pencegahan Kanker di Amerika Serikat menyerahkan sepenuhnya pada pria berusia antara 55 hingga 69 tahun untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker prostat.

5. Deteksi dini kanker kulit

American Cancer Society tidak memiliki panduan screening test terhadap kanker kulit. Namun, dengan mengetahui kondisi kulit, Anda dapat bertahan dari melanoma, kanker kulit yang mematikan. Oleh sebab itu, penyedia layanan kesehatan merekomendasikan pemeriksaan kulit di seluruh tubuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya