Hari Musik Nasional, Terdapat Karya Hebat di Tubuh Musikus yang Sehat

Pekerjaan terbesar yang harus diselesaikan pemerintah dalam perayaan Hari Musik Nasional adalah memberantas 'perkosaan' hak cipta dan menjauhkan musikus dari narkoba.

oleh Doddy Irawan diperbarui 09 Mar 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2018, 20:00 WIB
Ilustrasi aktivitas di toko musik
Ilustrasi aktivitas di toko musik

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah harapan akan perubahan ke arah lebih baik pasti didambakan para musikus dan pelaku industri musik Indonesia. Pada perayaan Hari Musik Nasional, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN, Anang Hermansyah, berharap Presiden Joko Widodo mewariskan kemajuan permusikan di Indonesia.

"Peringatan Hari Musik Nasional pada 9 Maret 2018 ini dijadikan momentum kebangkitan musik Tanah Air," kata Anang dalam keterangan yang disampaikan di Senayan, Jakarta, Jumat, seperti dikutip dari AntaraNews, Jumat (9/3/2018).

Suami penyanyi Ashanty ini mengatakan Hari Musik Nasional harus dijadikan momentum untuk melakukan lompatan penting agar musik menjadi pendorong pemajuan kebudayaan di Indonesia.

Anang menyayangkan penegakan UU 28/2014 tentang Hak Cipta masih dirasa lembek. Demikian juga kontribusi produk domestik bruto sektor musik masih sangat rendah dan sektor musik benar-benar lesu darah.

Harapan serupa juga disampaikan oleh pengamat musik, Bois Ahmad. Dia menilai pekerjaan rumah pemerintah yang paling penting adalah menyehatkan kesejahteraan musikus. Salah satunya dengan melindungi karya dan hak cipta para pelaku industri musik.

"Bermain musik yang benar adalah dalam kondisi sehat. Selama ini musisi Indonesia banyak yang jatuh sakit dan stres karena hak-haknya diserobot para pembajak. Sesungguhnya musisi yang sehat mampu menghasilkan karya yang hebat," terang Bois kepada Health-Liputan6.com, Jumat (9/3/2018).

 

Simak juga video menarik berikut :

 

Musikus Sehat Mampu Menghasilkan Karya Musik Bergizi

20160415- Zaskia Gotik Dkk Raih Penghargaan MURI-Jakarta- Herman Zakharia
Sejumlah artis Nagaswara berfoto bersama usai peluncuran The Album 25 DanceDhut Nation 2016, Jakarta, Jumat (15/4). The Album 25 DanceDhut Nation 2016 memperoleh rekor Muri sebagai album kompilasi dari penyanyi terbanyak. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bois menjelaskan, musikus yang sehat adalah musikus yang terproteksi dari kejahatan para pembajak. Mereka bisa menikmati hasil royalti yang sepatutnya setelah semaksimal mungkin membuat karya musik yang bergizi.

"Makanya sekarang ini hampir semua generasi newcomer di bidang musik berlomba-lomba naik ring bertarung secara karya lagu untuk kemudian mementaskan produknya ke publik. Ciri lain musisi yang sehat adalah mereka yang bisa berkompetisi secara baik dan fair," ungkap pria yang lekat dengan julukan famous maker di ranah artis musik.

Dia menyebutkan beberapa contoh musikus yang sehat dalam berkompetisi, seperti Gugun Blues Shelter, Seventeen, Virgoun, Delon, Firman, dan lainnya.

"Semua yang saya sebut tadi sudah teruji secara nyata," ungkap pria yang telah wara-wiri di industri musik lebih dari dua dekade itu.

 

 

 

Karya Hebat Lahir dari Musikus yang Bebas Narkoba

[Bintang] Dandanan Buat yang Pengin Tampil Keren Saat Nonton Konser Musik
Pengin nonton konser musik tapi bingung sama dandanannya, mungkin inilah yang Anda butuhkan. (Ilustrasi: lesondelair.org)

Selain garansi yang didapat melalui perlindungan hak cipta, musikus juga perlu terbebas dari gangguan narkoba. Pengasuh kolom Rubrik Kekinian di label Nagaswara ini menegaskan bahwa tak ada musikus hebat yang karyanya melejit karena konsumsi narkoba.

"Musisi butuh jaga kesehatan agar musik yang dihasilkan bisa menginspirasi orang banyak," kata owner Music Industry Consultant.

Pada Hari Musik Nasional ini, Bois berharap supaya Indonesia ini tak ada lagi "perkosaan karya cipta" oleh mafia permusikan Tanah Air.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya