Manfaat Minum Bir Setelah Latihan ala Simon Schempp

Apa sebenarnya manfaat minum bir untuk seorang atlet?

diperbarui 02 Apr 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2018, 15:00 WIB
Ilustrasi Bir (iStockphoto)
Apa sebenarnya manfaat minum bir untuk seorang atlet? (Ilustrasi/iStockphoto)

Jakarta Atlet biatlon Simon Schempp memiliki kebiasaan minum sebotol bir nonalkohol sesudah latihan untuk Olimpiade Pyeongchang di Korea belum lama ini.

Dikutip dari NYTimes, rutinitas minum bir yang dilakukan Simon tersebut bukan karena dia berasal dari Jerman, melainkan ada alasan tersendiri di balik itu.

"Ini benar-benar minuman yang enak setelah latihan atau setelah kompetisi," kata Schempp, yang meraih medali perak di nomor jarak 15 km pada hari Minggu (18/2/2018).

Biasanya orang menganggap bir nonalkohol sebagai pengganti bir reguler. Namun, di Jerman, tradisi minum bir nonalkohol adalah sebagai minuman setelah berolahraga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Manfaat Minum Bir Setelah Latihan

Johannes Scherr, dokter tim ski Olimpiade Jerman, mengatakan bahwa hampir semua atletnya minum bir nonalkohol selama latihan.

Perusahaan bir Krombacher telah memasok 3.500 liter (sekitar 1.000 galon) bir nonalkohol ke wisma atlet Jerman agar mereka dapat menikmatinya selama berkompetisi di Olimpiade Pyeongchang.

"Banyak perusahaan mencoba mengaitkan bir, terutama bir nonalkohol, dengan olahraga," kata Scherr. "Tapi tidak ada latar belakang ilmiah di baliknya."

Pada tahun 2009 Scherr melakukan penelitiannya terhadap beberapa pelari di München Maraton. Para pelari tersebut diberikan bir selama tiga minggu sebelum kompetisi dan dua minggu setelah kompetisi.

Hasilnya, pelari yang meminum bir nonalkohol mengalami peradangan otot dan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang lebih sedikit setelah balapan. "Hasilnya sangat mengejutkan kami," kata Scherr.

Bir nonalkohol membantu atlet pulih lebih cepat setelah latihan yang melelahkan, sehingga bisa memungkinkan mereka berlatih lebih keras. Menurut Scherr, kandungan polifenol yang tinggi pada minuman tersebutlah yang meningkatkan kekebalan tubuh.

 

Sumber: DW

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya