Liputan6.com, Jakarta Sebuah operasi untuk mengatasi kanker tulang pada anak 7 tahun dilakukan di Inggris. Kaki bagian tengah Amelia Eldred harus dipotong, untuk kemudian bagian bawahnya dipasang kembali dengan terbalik.
Dilansir dari Live Science, Minggu (29/4/2018), operasi tersebut memang terdengar aneh. Itu membuat kaki Amelia menghadap belakang.
Baca Juga
Dokter mengatakan, hal itu dilakukan untuk membuat anak tersebut tetap bisa aktif dan memiliki fungsi kaki yang lebih baik dibandingkan dengan amputasi.
Advertisement
"Itu adalah pilihan terbaik bagi kami," kata sang ibu, Michelle pada BBC. Dengan melakukan operasi tersebut, gadis itu akan bisa melakukan berbagai hal seperti olahraga.
Prosedur langka ini dikenal sebagai rotationplasty. Operasi ini biasanya digunakan untuk mengobati tumor tulang yang terjadi dekat lutut.
Dalam kasus ini, Amelia menderita osteosarcoma, jenis kanker tulang yang kerap diderita anak-anak. Penyakit in menyebabkan tumor afresif di tulang paha kirinya.
Menurut Dana-Farber / Boston Children's, dalam operasi ini, dokter mengangkat bagian tengah kaki yang meliputi bagian bawah tulang femur, lutut, dan tulang tibia atas. Kemudian, mereka mengambil bagian yang tersisa dari kaki bagian bawah, memutarnya 180 derajat dan memasangnya kembali ke tulang paha. Sehingga itu bisa berfungsi sebagai sendi lutut.
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Menghabiskan lebih sedikit energi
Menurut Dr. Joel Mayerson, seorang ahli onkologi ortopedi di Pusat Kanker Komprehensif Ohio State University, dengan prostesis atau bagian tubuh buatan yang dipasang di atas kaki bagian bawah, kaki pasien akan berfungsi seperti ketika melakukan amputasi di bawah lutut.
Menurut Mayerson, hal ini penting karena ketika melakukan amputasi di atas lutut, pasien perlu mengeluarkan sekitar 70 persen lebih banyak energi daripada berjalan normal dengan prostesis. Namun, dengan amputasi di bawah lutut, energi hanya keluar 20 persen.
Rotationplasty sering dilakukan pada anak-anak berusia di bawah 12 tahun, yang umumnya lebih baik dalam melatih otak mereka untuk menggunakan pergelangan kaki sebagai sendi lutut.
Selain itu, mereka masih dalam masa pertumbuhan sehingga pengobatan lain untuk kanker tulang menjadi lebih berisiko.
Advertisement