Ulah Manusia Juga Sebabkan Kanker pada Hewan

Karena perbuatan manusia yang tak memikirkan kerusakan lingkungan, kanker saat ini juga terjadi pada hewan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Mei 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2018, 08:00 WIB
Gajah di Sri Lanka Berhabitat di Tempat Pembuangan Sampah
Kawanan gajah liar mencari makan di tempat pembuangan sampah terbuka Desa Digampathana, Sri Lanka, Sabtu (19/8). Menurut pihak berwenang, kawanan hewan liar semakin bergantung pada pembuangan sampah untuk sumber makanan. (LAKRUWAN WANNIARACHCHI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Tidak hanya merusak kesehatan pada diri manusia sendiri, namun, berbagai aktivitas yang kita lakukan secara tidak disadari juga merubah lingkungan. Salah satu yang paling berbahaya adalah kanker pada hewan.

Pencemaran di laut, radiasi pembangkit listrik, hingga pestisida yang digunakan pada tanaman dan peternakan menyebabkan berkembangnya tumor pada hewan-hewan liar.

Bahkan, makanan yang mereka konsumsi yang tercemari sampah manusia juga menjadi penyebab penyebaran penyakit pada hewan lainnya.

"Kita tahu bahwa beberapa virus bisa menyebabkan kanker pada manusia dengan mengubah lingkungan tempat mereka tinggal, dalam kasus mereka, sel manusia untuk membuatnya lebih cocok bagi diri mereka," kata Tuul Sepp peneliti di Arizona State University (ASU), Amerika Serikat seperti mengutip dari Indiatimes pada Senin (28/5/2018).

Menurut Sepp, apa yang dilakukan virus tak ubahnya dengan yang dilakukan manusia pada lingkungan tempat tinggalnya.

"Pada dasarnya, kita melakukan hal yang sama. Kita mengubah lingkungan agar lebih sesuai dengan diri kita sendiri, sementara perubahan ini berdampak negatif pada banyak spesies di berbagai tingkat. Termasuk kemungkinan mengembangkan kanker," tambah Sepp.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kanker ditemukan di segala spesies

Badak Putih Jantan Terakhir di Dunia Mati
Satu-satunya pejantan dari tiga badak putih terakhir di dunia bernama Sudan saat berada di kandangnya, Nanyuki, Kenya, 5 Desember 2016. Tim dokter hewan terpaksa menyuntik mati Sudan karena mengalami berbagai komplikasi penyakit. (Tony KARUMBA/AFP)

Berbagai hal seperti polusi cahaya dan sinar buatan, maupun makanan manusia, secara negatif mempengaruhi hewan.

Karena itulah, para peneliti saat ini mendesak penelitian mengenai kanker dan penyebabnya di populasi hewan liar.

"Kanker telah ditemukan di semua spesies di mana para ilmuwan telah mencarinya. Aktivitas manusia diketahi mempengaruhi tingkat kanker pada mereka sendiri," ujar peneliti ASU, Matjieu Giraudeau.

"Dampak manusia pada lingkungan liar sangat mungkin mempengaruhi prevalensi kanker pada pipulasi liar, dengan konsekuensi tambahan pada fungsi ekosistem," tambah Giraudeau.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya