Berhenti Merokok, Tubuh Belum Benar-Benar Terbebas dari Bahaya Rokok

Tubuh tidak akan begitu saja membersihkan diri dari racun yang dihasilkan karena perilaku merokok.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 06 Jun 2018, 10:33 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2018, 10:33 WIB
Berhenti Merokok
Tubuh benar-benar bersih dari rokok dalam setahun setelah berhenti merokok (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sekalipun sudah berhenti merokok, tubuh tidak akan segera dengan mudah membersihkan diri dari racun yang ditimbulkan akibat rokok. Ada waktu yang dibutuhkan untuk seseorang agar benar-benar bersih dari rokok.

Anggota Departemen Keorganisasian Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dr Ade Meidian Ambari mengatakan, apabila seseorang telah berhenti merokok, risiko terkena penyakit kardiovaskular akan berkurang dalam satu tahun.

"Kalau kita berhenti merokok baru setelah satu tahun itu memberi manfaat. Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular itu setelah dia setahun berhenti merokok," ujar Ade di konferensi pers di kantor PERKI, Jakarta. Ditulis Rabu (6/6/2018).

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tidak Merokok Bukan Berarti Terbebas dari Bahaya Rokok

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) meminta agar pelayanan kesehatan memiliki klinik untuk berhenti merokok (Dok: PERKI)
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) meminta agar pelayanan kesehatan memiliki klinik untuk berhenti merokok (Dok: PERKI)

Namun, bukan berarti dengan berhenti merokok Anda bisa terbebas dari rokok. Lingkungan tetap menjadi faktor yang memengaruhi kesehatan. Sekalipun sudah berhenti merokok, bukan berarti Anda lepas begitu saja dari lingkungan perokok. 

"Saya punya pasien, seorang reporter di stasiun TV ruangannya tertutup semua orang merokok, dia yang kena serangan jantung. Padahal dia tidak merokok," kata Ade.

"Jadi walaupun Anda tidak merokok tapi kalau di lingkungan Anda jadi perokok pasif, itu berpengaruh untuk penyakit kardiovaskular," ujar Ade.


Olahraga Tidak Akan Berpengaruh

Sekalipun Anda berolahraga, tapi tetap merokok, Ade menyatakan hal itu adalah sebuah hal yang sia-sia dan tidak akan memengaruhi dampak negatif rokok.

"Merokok tapi kita olahraga, itu tidak akan menghilangkan faktor risiko yang lain," ujar Ade.

"Sama seperti, 'oke saya minum alkohol, tapi saya olahraga' sama (dengan merokok) karena dia punya faktor risiko. Maka risiko Anda semakin besar," kata Ade.

Menurut Ade, walaupun ada banyak orang di usia tua masih merokok, itu juga bisa tergantung dari variasi genetik. Sehingga, tidak semua orang yang merokok juga berumur panjang.

"Tapi umumnya, mereka yang merokok efek sampingnya akan timbul," jelas Ade.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya