Intip Menu Makan Siang Donald Trump dan Kim Jong-un yang Bernuansa Tempo Dulu

Liputan6.com, Singapura Ada yang menarik pada menu makan siang Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un. Kedua pemimpin negara yang bertemu di Capella Hotel, Singapura pada Selasa, 12 Juni 2018 makan siang dengan menu 'tempo doeloe' ala tahun 1950-an.

Trump dan Kim Jong-un makan siang dengan pastel Korea, gurita, dan aneka kue Perancis diisi dengan krim. Menu klasik retro, seperti koktail udang dan es krim Haagen-Dazs juga kental dengan nuansa tahun 1950-an.

Hadir juga menu hidangan Korea, Melayu, dan Barat. Untuk makanan pembuka, Trump dan Kim memilih mangga hijau kerabu dengan saus jeruk nipis dan gurita segar.

Kerabu adalah hidangan nasi yang populer di Semenanjung Malaya, ujung selatan Singapura, sesuai dilansir News, Rabu (13/8/2018).

Oiseon, makanan Korea dari ketimun isi dan koktail udang yang disajikan dengan salad alpukat juga menggugah selera. Pilihan menu makanan ini kerap disajikan pada pesta makan selama tahun 1970-an.

Simak video menarik berikut ini:

Untuk hidangan utama, Trump dan Kim memilih daging sapi iga yang disajikan dengan kentang dauphinoise serta broccolini kukus dengan saus anggur merah di sampingnya.

Ada juga babi goreng asam manis dengan nasi goreng Yangzhou serta saus cabai XO buatan rumahan. Nasi goreng Yangzhou adalah nasi goreng spesial yang berisi udang, kacang polong, dan telur.

Mereka juga memilih tropezienne. Ini adalah makanan pencuci mulut dari Prancis ini terkenal di St Tropez, yang terdiri dari brioche (roti klasik Prancis) yang penuh dengan krim juga dihiasi dengan gula-gula renyah.

Tropezienne diciptakan pada  1955 selama produksi film klasik Dan God Created Woman. Aktor Brigitte Bardot yang bermain dalam film itu menyebut Tropezienne sebagai "La rasa de St Tropez".

Seluruh menu makanan tampak lezat, tapi hampir tidak bisa masuk kategori menu modern.

“Koktail udang dan babi asam manis yang dimakan Trump dan Kim itu cocok untuk menu tahun 50-an,” ujar Hugh Riminton dari Channel 10.