Waspada Debu di Jalan Baru Saat Mudik

Jangan lupa, banyaknya jalan baru yang masih berdebu juga harus diwaspadai pemudik

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 13 Jun 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2018, 12:00 WIB
Tol Salatiga-Kartasura Gunakan Sistem Buka Tutup
Petugas mengalihkan kendaraan pemudik di ruas Tol Salatiga-Kartasura, Barukan, Kabupaten Semarang, Jateng, Selasa (12/6). Pengalihan dilakukan agar kendaraan untuk tidak memasuki ruas Tol Salatiga-Kartasura. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang akan melakukan atau sedang dalam perjalanan mudik, salah satu yang kerap diremehkan adalah debu. Padahal, hal ini bisa mengacaukan rencana bersilaturahmi dengan keluarga di hari raya Lebaran.

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek meminta para pemudik, terutama yang bermotor tetap menggunakan masker untuk melindungi diri dari debu. Apalagi, saat ini banyak jalan yang baru saja dibuka.

"Kami akui ini masih banyak jalan yang baru, tapi PUPRA (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) pasti juga sudah mencoba untuk mengurangi debu," ujar Menkes dalam konferensi pers beberapa waktu lalu di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta. Ditulis Rabu (13/6/2018).

"Tapi kalau memang masih (berdebu -red.), apalagi kita alergi, pakai masker itu sekarang sudah menjadi kebiasaan. Jadi saya usul, masker jangan lupa," tambah Menkes.

Menurutnya, apabila Anda terkena penyakit di jalan, akan sangat disayangkan hal tersebut menjadi penghalang ketika berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.

"Sayang kalau batuk, pilek, sakit, tidak ketemu kakek-nenek, kan sayang. Jadi kita harus cegah. Pencegahan itu yang penting," ujar Menkes.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

Jangan bertengkar dalam mobil

Pemudik Motor Mulai Masuki Jalur Kalimalang
Pemudik sepeda motor melintas di Jalur Kalimalang, Bekasi arah Pantura, Rabu (13/6). H-3 lebaran adalah puncak arus mudik dimana tanggal 13 Juni dinyatakan hari libur bersama hingga banyak pemudik memilih berangkat hari ini. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Tidak hanya debu, tingkat stres juga harus dijaga dalam perjalanan menuju kampung halaman. Perasaan terlalu bersemangat menurut Menkes menjadi salah satu yang malah bikin stres.

"Kalau terlalu excited saya rasa pasti, tapi kalau bisa tingkat stresnya ini dikurangi. Kita kan ingin berkumpul dengan keluarga, kita ingin senang," ujar menkes.

"Kalau istilahnya kita berangkat naik mobil sedan, ya suami istri jangan bertengkarlah di dalam mobil. Nanti bertengkarnya di kampungnya boleh. Di depan mertua, di depan orangtua. Baru salaman minta maaf di hari Idul Fitri, sah kan ya" canda menkes disusul dengan tawa para pejabat Kemenkes dan awak media.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya