Liputan6.com, Jakarta Meski sudah pensiun menjadi atlet renang, Richard Sam Bera (46) mempertahankan gaya hidup sehat sehari. Mantan atlet renang legendaris Indonesia ini disiplin dalam hal olahraga dan makan.
Advertisement
Baca Juga
Ketika ditemui di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Richard Sam Bera menyampaikan, ia selalu menyempatkan diri untuk berolahraga tiap pagi.
"Kalau bisa olahraga itu tiap pagi. Habis bangun tidur, lalu olahraga. Saya suka bersepeda atau pun lari. Olahraga ini saya selipkan pagi-pagi, sebelum melakukan aktivitas sehari-hari," ujar Richard dengan wajah penuh senyum, ditulis Selasa (21/8/2018).
Ia berupaya olahraga selama 30 menit. Olahraga pun berganti-ganti, tidak harus lari, tapi naik sepeda. Berenang juga dilakoni Richard.
Sosok Richard dikenal sebagai atlet renang spesialis gaya bebas nomor 50 meter dan 100 meter. Ia pertama kali meraih emas di ajang SEA Games pada 1989.
Sejak saat itu, ia menjadi atlet renang unggulan Indonesia. Di tingkat ASEAN, Richard sukses mendulang 11 emas, medali perak pada kejuaraan renang dunia, dan meraih perunggu pada Asian Games tahun 1990.
* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Simak video menarik berikut ini:
Makan secukupnya
Untuk urusan makan, Richard tidak ada pantangan makan. Ia makan apa saja, tapi dengan porsi secukupnya.
"Saya lumayan open (terbuka) makan apa saja. Yang pasti enggak boleh makan berlebihan," Richard melanjutkan.
Salah satu makanan favoritnya adalah sop buntut. Saat makan sop buntut pun secukupnya.
"Saya suka sop buntut, tapi enggak boleh banyak-banyak. Sate kambing juga suka. Makan ya secukupnya," tambah Richard, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Indonesia Olympian Association (IOA) periode 2015-2019.
Advertisement
Pelopori triatlon
Bukan hanya soal gaya hidup sehat dan sederet prestasi yang diraihnya, Richard menjadi pelopor olahraga triatlon di Indonesia. Triatlon adalah pertandingan olahraga, yang terdiri atas renang, balap sepeda, dan lari.
Olahraga tersebut dilakukan secara berkesinambungan dalam satu kesatuan waktu. Poin utama dalam triatlon adalah kecepatan waktu, yang mana peserta harus dapat membagi tenaga dalam setiap tahapan.
"Triatlon itu sudah lama sekali. Jadi, ceritanya, setelah saya pensiun dari renang (tahun 2005). Saya cari, kira-kira olahraga apa yang pengen diikuti. Nah, saya pernah ikut triatlon di Amerika. Waktu itu enggak bisa diteruskan karena saya harus fokus latihan renang," cerita Richard.
Akhirnya, Richard memutuskan tekuni triatlon. Triatlon di Indonesia pada waktu itu masih baru dan belum dikenal.
"Perkembangannya lumayan, lama-lama triatlon di Indonesia makin banyak diikuti. Sudah sejak 8 tahun lalu, orang-orang mulai ikut triatlon. Dulu sih ya, orang masih awam, triatlon itu apa? Sekarang sudah banyak yang tahu," tawa Richard.