Liputan6.com, Jakarta Jika pasangan beberapa kali orgasme dalam waktu singkat, maka ia mungkin mengalami orgasme kering. Semakin sering pria ejakulasi, semakin sedikit air mani yang keluar di sesi berikutnya.
Pria menghasilkan lebih dari dua mililiter dan lima mililiter sperma setiap hari. Jika Anda melakukan sesi seks maraton dan pasangan orgasme selama rentang itu, maka pada saat itulah orgasme tanpa sperma dapat terjadi (orgasme kering).
Baca Juga
Dia mungkin merasakan semua sensasi orgasme selama seks maraton, tetapi ia menghabiskan semua sperma untuk hari itu. Tidak ada alasan untuk panik. Itu bisa terjadi, dilansir dari Brides, Jumat (7/12/2018).
Advertisement
Terapi seks Gigi Engle mengatakan, jika pasangan mulai mengalami orgasme kering secara teratur, baik saat penetrasi, seks maraton maupun setiap kali orgasme, mungkin sudah waktunya untuk menemui dokter. Ia mungkin juga mengalami ejakulasi retrograde (berbalik).
Kondisi itu terjadi ketika air mani masuk ke kandung kemih alih-alih keluar dari penis. Biasanya ejakulasi berbalik disebabkan pembesaran prostat.
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Penyebab orgasme kering
Dalam beberapa kasus, jika pasangan konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa membuat prostat membesar. Jika pasangan Anda mengidap diabetes, hal itu mungkin juga memengaruhi ejakulasi.
Meskipun alasan untuk memiliki orgasme kering mungkin terjadi karena kondisi medis, orgasme kering tidak berbahaya atau membahayakan diri pria sendiri. Jika air mani masuk ke kandung kemih saat orgasme, itu hanya akan dikeluarkan ketika pasangan kencing.
Anda harus berempati pada pasangan yang alami orgasme kering. Buat ruang diskusi yang mana pasangan bisa berbicara secara terbuka dan jujur.
Advertisement