Liputan6.com, Jakarta Menjemur bayi di pagi hari memang baik untuk si Kecil. Tubuh bayi menjadi lebih hangat, juga merangsang rasa haus sehingga terdorong untuk minum air susu ibu (ASI).
Namun, dr Alvin Nursalim dari Klik Dokter mengingatkan, kebiasaan yang dapat menyerap banyak kalsium ke dalam tubuh si Kecil tidak cocok untuk bayi kuning.
Baca Juga
Makan Tempe dan Kurma Bisa Naikkan Kadar Asam Urat? Simak Penjelasan Dokter Zaidul Akbar
Saat Mbah Kholil Bangkalan Tunjukkan Ka'bah di Makkah dari Lubang Kecil Pengimaman Masjid, Karomah Wali
Profil Olivia Hussey Pemeran Juliet di Romeo and Juliet yang Meninggal di Usia 73 Tahun, Aktris sekaligus Aktivis Kesejahteraan Hewan
"Kondisi ini memerlukan penanganan khusus, yakni dengan penggunaan terapi sinar," kata Alvin seperti dikutip dari situs Klik Dokter pada Rabu, 12 Desember 2018
Advertisement
Salah dalam mengambil tindakan, lanjut Alvin, bayi berisiko mengalami gangguan saraf.
Bila Lahir Normal, Sering-Sering Jemur Bayi di Pagi Hari
Akan tetapi selama bayi tidak didiagnosis kondisi masalah kesehatan tertentu, rajin-rajinlah menjemur bayi di pagi hari karena itu baik untuk tumbuh kembangnya.
Menurut Alvin, ketika bayi terpapar sinar matahari pagi, dapat mengurangi risiko kekurangan vitamin D.
"Meskipun di dalam tubuh bayi telah terdapat vitamin D, tetap diperlukan sinar matahari untuk menjadi vitamin yang aktif," ujarnya.
Advertisement
Manfaat Lainnya
Lebih lanjut, bayi yang baru melihat dunia itu perlu terpapar radiasi ultraviolet B (UVB) dari sinar matahari, untuk dapat memproduksi vitamin D lebih banyak, guna mendukung pertumbuhannya.
"Bayi jangan sampai kekurangan vitamin D. Jika kekurangan, tulang dan gigi si Kecil menjadi rapuh dan berisiko mengalami rakitis," katanya.
Rakitis merupakan pertumbuhan tulang yang tidak normal, berbentuk O atau X.
Tak hanya itu, malas menjemur bayi di pagi hari bisa menyebabnya nyeri tulang, masalah gigi, dan meningkatkan kecenderungan patah tulang.