Liputan6.com, Jakarta Kejadian meninggalnya Sunarti, penderita obesitas asal Karawang, Jawa Barat seharusnya menjadi perhatian masyarakat. Pasalnya, kelebihan berat badan saat ini bukan lagi kondisi tubuh yang bisa disepelekan.
Mengutip sehatnegeriku.kemkes.go.id, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan adanya tren peningkatan proporsi obesitas pada orang dewasa. Riskesdas 2007 menunjukkan ada 10,5 persen, naik ke 14,8 persen di 2013, dan meningkat lagi menjadi 21,8 persen di 2018.
Baca Juga
Belajar dari beberapa kejadian obesitas di Indonesia akhir-akhir ini, penting bagi masyarakat untuk mengetahui berbagai penyakit yang mengintai akibat kelebihan berat badan. Dikutip dari laman Stanford Health Care pada Senin (4/3/2019), berbagai penyakit ini mengintai jika seseorang mengalami berat badan berlebih.
Advertisement
1. Tekanan darah tinggi
Jaringan lemak tambahan dalam tubuh membutuhkan oksigen dan nutrisi agar tetap hidup. Ini membuat pembuluh darah mengalirkan lebih banyak darah ke jaringan lemak dan meningkatkan beban kerja jantung.
Lebih banyak darah yang bersirkulasi berarti lebih banyak tekanan pada dinding arteri. Tekanan yang lebih tinggi meningkatkan tekanan darah. Selain itu, tambahan berat badan bisa meningkatkan detak jantung dan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengangkut darah lewat pembuluh.
2. Diabetes
Obesitas menjadi penyebab utama diabetes tipe 2. Jenis ini sering terjadi pada orang dewasa, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada anak-anak. Obesitas juga menyebabkan resistensi terhadap insulin dan menyebabkan meningkatnya gula darah.
Â
Simak juga video menarik berikut ini:
Jantung dan persendian
3. Penyakit jantung
Orang yang gemuk berisiko 10 kali lebih banyak terkena pengerasan pembuluh darah atau aterosklerosis. Penyakit arteri koroner juga bisa terjadi karena timbunan lemak menumpuk di arteri yang memasok jantung.
Penyempitan arteri dan berkurangnya aliran darah ke jantung bisa menyebabkan nyeri dada atau angina serta serangan jantung. Di sisi lain, gumpalan darah yang terbentuk di arteri yang menyempit dan menimbulkan stroke.
4. Masalah persendian
Obesitas juga berpengaruh pada kinerja lutut dan pinggul karena tekanan yang dibebankan pada persendian akibat berat tambahan. Operasi penggantian sendi yang banyak dilakukan bukan solusi tepat bagi mereka yang terkena obesitas karena berisiko tinggi, bahkan bisa menyebabkan kerusakan lanjutan.
Â
Advertisement
Pernapasan dan kanker
5. Masalah tidur dan pernapasan
Sleep apnea menyebabkan orang berhenti bernapas untuk sesaat. Hal ini mengganggu tidur malam dan menyebabkan rasa kantuk di siang hari. Kondisi tersebut juga menyebabkan dengkuran yang berat. Sementara itu, masalah pernapasan terkait obesitas terjadi ketika berat dinding dada bertambah dan menekan paru-paru sehingga napas menjadi terbatas.
6. Kanker
Tidak banyak diketahui, obesitas ternyata juga meningkatkan risiko kanker. Pada wanita misalnya, kelebihan berat badan bisa menyebabkan kanker payudara, kantung empedu, dan rahim. Untuk pria, risiko terkena kanker usus besar dan prostat juga lebih tinggi.
Â
Sindrom metabolik dan masalah mental
7. Sindrom metabolik
Sindrom metabolik merupakan faktor risiko kompleks untuk penyakit kardiovaskular. Mereka adalah: obesitas perut, peningkatan kolesterol darah, peningkatan tekanan darah, resistensi insulin dengan atau tanpa intoleransi glukosa, peningkatan komponen darah tertentu yang mengindikasikan peradangan, serta peningkatan faktor pembekuan darah tertentu.
8. Efek psikososial
Dalam beberapa budaya, orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas sering terkait dengan kemalasan. Namun, bukan hanya itu faktor yang terkait dengan obesitas. Masalah mental bisa muncul pada orang obesitas akibat adanya bias, diskriminasi, bahkan stres.
Advertisement