Liputan6.com, Jakarta Jelang Pemilu 2019, Mahfud Md memberikan pesan spesial kepada anak muda milenial. Pesan ini terkait aspirasi suara terhadap calon-calon pemimpin yang akan menduduki kursi legislatif dan eksekutif lima tahun mendatang.
“Jika aspirasi Anda ingin disalurkan, maka pilihlah (calon) yang sesuai. Sebab, Pemilu akan menentukan kebijakan negara, baik di legislatif maupun eksekutif," ungkap Mahfud sesuai keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin, 4 Maret 2019.
Advertisement
Baca Juga
Aspirasi tersebut bisa dijawab oleh pengelola negara dan pemerintah. Menyoal aspirasi, anak milenial pun juga tidak bisa menolak dan mengelak seandainya mereka yang akan memimpin bangsa ini di masa depan.
"Pergunakan hak suara dan jangan golput,” lanjut Mahfud Md.
Berbagai kabar yang menyorot realita kurang baiknya kinerja atau citra parlemen yang buruk menyebabkan masyarakat enggan untuk peduli terhadap lembaga legislatif.
Data partisipasi yang telah dihimpun oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan, 75,11 persen masyarakat bersuara, sedangkan 24,89 persen memilih diam (golput) dalam pemilu legislatif 2014.
Simak video menarik berikut ini:
Kesadaran gunakan hak suara
Stabilitas hak suara sebenarnya perlu dijaga, lanjut Mahfud Md, bahkan ditingkatkan, khususnya kaum millenial. Mereka harus punya kesadaran mempergunakan hak suara.
Menanggapi hal itu, We The Youth mengajak kaum muda Indonesia untuk menggunakan hak suaranya lewat kampanye 100% INDONESIA NYOBLOS. Kampanye tidak hanya pada Pemilu Presiden, tapi juga Pemilu Legislatif.
We The Youth menilai, bila kekhawatiran anak milenial berupa sebagian besar anggota dewan terlibat korupsi. Maka, hak suara berguna untuk memilih kandidat Dewan Perwakilan yang punya komitmen tinggi dalam pemberantasan korupsi.
Cara ini juga dapat membantu pertumbuhan ekonomi negara lewat pengurangan angka korupsi. Dari sisi undang-undang, parlemen memiliki wewenang untuk memutuskan anggaran negara bersama pemerintah, mengawasi lembaga eksekutif serta memilih posisi-posisi kepemimpinan strategis.
Oleh karena itu, anak milenial perlu menentukan sosok yang berkompeten guna mengambil keputusan strategis. Ini menyangkut keberlangsungan negara.
Advertisement