Gejala Anemia pada Ibu Hamil Ini Perlu Diketahui, Begini Cara Mengatasinya

Anemia sendiri disebabkan karena kurangnya jumlah sel darah merah.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 07 Mar 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2019, 13:00 WIB
Ibu hamil lemas dan pusing saat puasa (iStock)
Ibu hamil lemas dan pusing saat puasa (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Buat Anda yang sedang mengalami masa kehamilan, pasti ada beberapa perubahan yang terjadi di dalam tubuh seorang wanita. Salah satunya adalah tubuh akan mengalami produksi sel darah dalam jumlah yang lebih banyak. Hal ini tentunya untuk menyokong pertumbuhan janin.

Nah, kalau tubuh Anda tidak memiliki jumlah zat besi atau vitamin lain yang cukup, maka tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah yang dibutuhkan untuk menambah kebutuhan sel darah. Oleh karena itu, wanita yang sedang hamil rentan mengalami anemia.

Anemia sendiri disebabkan karena kurangnya jumlah sel darah merah sehat untuk menghantarkan oksigen ke jaringan dan janin. Lebih dari 50 persen wanita hamil mengalami anemia.

Pada pemeriksaan laboratorium darah, seseorang dikatakan enamia bila kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 12 mg/dl. Menurut World Health Organization (WHO), seorang wanita hamil dikatakan anemia bila kadar Hb < 11 mg/dl.

Namun di Indonesia, WHO menetapkan anemia bila kadar Hb < 10 mg/dl. Penyebab anemia yang paling sering terjadi pada wanita hamil adalah karena kekurangan zat besi. Saat kebutuhan zat besi di masa hamil meningkat, dan ketidakmampuan wanita hamil untuk memenuhi kebutuhannya tersebut, maka dapat menyebabkan gangguan pada ibu dan janinnya.

Kalau hal ini tidak ditangani dengan baik dan dibiarkan berlarut, anemia pada wanita hamil dapat menyebabkan komplikasi bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah.

Lalu bagaimana gejala anemia pada ibu hamil? Apakah berbeda dengan penderita anemia pada umumnya? Berikut Liputan6.com, Senin (4/3/2019) telah merangkumnya dari Klikdokter seputar gejala anemia pada ibu hamil.

Gejala Anemia yang Timbul pada Ibu Hamil

Tenyata gejala anemia pada ibu hamil tak ada yang berbeda pada penderita umumnya. Seperti ini gejala anemia yang pada umumnya terjadi di masyarakat.

1. Tampak pucat di kulit, bibir, dan kuku.

2. Lelah.

3. Pusing.

4. Sesak napas.

5. Berdebar-debar.

6. Sulit berkonsentrasi.

Pada fase awal, ibu hamil mungkin belum menunjukkan gejala yang berarti. Bahkan banyak dari gejala di atas itu, bisa timbul meski ibu hamil tidak mengalami amnesia. Oleh sebab itu, sebaiknya perlu melakukan pemeriksaan prenatal rutin dan darah bila ditemui indikasi.

Bahaya Anemia Jika Tidak Ditangani dengan Serius

Anemia berat atau yang tidak ditangani saat kehamilan dapat meningkatkan berbagai risiko media bagi ibu hamil dan janin. Risiko yang dapat terjadi bagi ibu hamil dan janin seperti:

1. Bayi lahir prematur.

2. Berat badan lahir bayi rendah.

3. Depresi pasca melahirkan.

4. Bayi terlahir dengan anemia.

5. Gangguan perkembangan bayi-anak.

6. Cacat saraf otak dan sumsum tulang belakang janin. Hal ini diakibatkan kekurangan vitamin B12 dan asam folat.

Lakukan Pencegahan Anemia Saat Kehamilan

Agar Anda tidak mengalami anemia saat kehamilan, Anda perlu mencegahnya dengan mengonsumsi makanan yang kaya zat besi dan vitamin B lainnya. Selain itu, usahakan juga untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, setidaknya 3 sajian per harinya. Ini makanan yang kaya akan zat besi:

1. Sayur-sayuran

Sayur-sayuran yang memiliki nutrisi tinggi adalah sayuran yang berdaun hijau seperti bayam dan brokoli. Kedua sayuran ini sudah banyak diketahui merupakan makanan yang mengandung zat besi dan asam folat yang penting bagi ibu hamil.

2. Buah-buahan

Buah-buahan yang baik ibu hamil adalah buah-buahan yang mengandung banyak vitamin, baik itu vitamin A, vitamin B, ataupun vitamin C. Anda bisa coba mengonsumsi buah pisang, karena buah pisang memiliki kandungan zat besi dan mineral yang tinggi.

Ya, jeruk dengan kandungan vitamin C juga dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

3. Daging

Daging merupakan menu yang paling mudah ditemui dan banyak mengandung zat besi. Kandungan zat besi pada daging lebih efisien dan lebih tinggi dibandingkan sumber zat besi nabati.

4. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan yang baik untuk ibu hamil adalah kacang almond. Ya, kacang almond dikenal memiliki kandungan zat besi yang penting untuk ibu hamil.

5. Kurma

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kurma merupakan makanan yang dapat meningkatkan produksi hemoglobin. Dengan memakan 2 butir kurma setiap harinya saat hamil, sangat dianjurkan.

6. Madu

Madu yang memiliki kandungan zat besi ini baik sekali untuk ibu hamil. Madu dapat dikombinasikan dengan buah-buahan sehingga meningkatkan kesehatan ibu hamil.

7. Oatmeal dan hevernmut

Oatmeal dan havernmut mengandung mineral yang baik untuk ibu hamil. Selain baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, oatmeal dan havernmut juga mudah didapatkan dan juga mudah dicerna.

Nah, untuk mempercepat penyerapan zat besi, konsumsilah makanan kaya vitamin C seperti buah sitrus, stoberi, kiwi, tomat, dan paprika. Usahakan untuk mengonsumsi makanan ini dalam waktu bersamaan dengan mengonsumsi zat besi, ya.

Selain itu, Anda perlu mengonsumsi makanan kaya asam folat seperti yang terdapat pada sayuran hijau, buah sitrus, dan kacang kering. Penting juga untuk mengikuti anjuran dan instruksi dokter kandungan yang menangani Anda tentang suplemen asam folat dan zat besi yang perlu dikonsumsi saat hamil.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya