Kenali Penyakit Jantung Bawaan, Bikin Pertumbuhan Anak Jadi Lambat

Penyakit jantung bawaaan atau PJB pada anak memang bisa sangat mengkhawatirkan.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 20 Mar 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2019, 14:00 WIB
Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit Jantung Bawaan (Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Penyakit jantung bawaaan atau PJB pada anak memang bisa sangat mengkhawatirkan. Apalagi bagi kamu yang baru saja menjadi orangtua baru. Tentu saja jika tahu anak mengalami penyakit jantung bawaan, sebagai orangtua pasti akan sedih dan khawatir.

Seorang anak bisa terkena penyakit jantung bawaan bukan hanya karena faktor keturunan saja. Ada berbagai faktor penyebab seorang anak miliki penyakit jantung bawaan. Selain itu tanda ataupun gejala yang muncul akibat penyakit jantung bawaan ini pun berbeda-beda. Namun, penyakit jantung bawaan ini tentu saja bisa membahayakan nyawa.

Meskipun penyakit jantung bawaan ini cukup berbahaya, akan tetapi kamu masih bisa melakukan pengobatan. Pengobatan yang dilakukan memang tidak bisa menyembuhkan secara total penyakit jantung bawaan ini. Akan tetapi bisa mengurangi gejala ataupun mengurangi terjadinya komplikasi dari penyakit jantung bawaan.

Seorang anak bisa terkena penyakit jantung bawaan ini karena adanya kelainan struktur pada jantung sejak masih dalam kandungan. Tentu saja pada anak-anak yang terkena penyakit ini cukup bisa mengganggu tumbuh kembang si anak. Kemampuan jantung untuk memompa darah dan juga menyalurkan oksigen pun terganggu akibat dari penyakit jantung bawaan.

Agar kamu bisa lebih waspada dan mengenal lebih jauh mengenai penyakit jantung bawaan, Liputan6.com pun telah merangkumnya dari berbagai sumber, Selasa (19/3/2019).

Mengenal Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit Jantung Bawaan (Sumber: iStockphoto)

Penyakit jantung bawaan atau bisa disebut dengan Congenital Heart Disease ini merupakan sebuah kelainan pada struktur jantung yang telah dialami sejak bayi berada pada kandungan. Akan tetapi penyakit jantung bawaan ini baru bisa benar-benar diketahui saat bayi baru lahir.

Gejala yang ditimbulkan dari penyakit jantung bawaan ini tergantung pada kelainan yang muncul. Bahkan pada beberapa kasus, ada pula yang tidak terlihat gejala penyakit jantung bawaan. Namun tentu saja terkena penyakit jantung bawaan ini bisa mengancam jiwamu ataupun si kecil.

Penyakit jantung bawaan ini bisa terjadi karena gangguan pada saat proses pembentukan dan juga perkembangan jantung pada saat janin masih ada di dalam kandungan. Jika pada jantung normal, struktur jantung terdiri dari 2 serambi jantung atau atrium dan 2 bilik jantung atau ventrikel.

Fungsinya tentu saja untuk menerima dan memompa darah ke seluruh tubuh dan juga mengalirkan oksigen yang ada pada darah keseluruh tubuh. Namun pada seseorang yang menderita penyakit jantung bawaan, tentu saja fungsi dari atrium ataupun ventrikel ini memiliki gangguan.

Penyebab Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit Jantung Bawaan (Sumber: iStockphoto)

Penyebab pasti seorang anak terkena penyakit jantung bawaan ini memang belum diketahui. Akan tetapi banyak faktor yang bisa membuat sang buah hati terkena penyakit jantung bawaan. Berikut ini beberapa faktor yang bisa menyebabkan si kecil memiliki resiko tinggi terkena penyakit jantung bawaan:

1. Genetika atau keturunan

Faktor keturunan ataupun genetika ini memang bisa menjadi salah satu penyebab seorang anak terkena penyakit jantung bawaan. Bukan hanya diturunkan secara langsung oleh kedua orangtuanya saja. Akan tetapi si kecil pun bisa terkena penyakit jantung bawaan ini akibat dari faktor keturunan lintas generasi.

2. Alkohol dan rokok

Bukan menjadi rahasia lagi jika mengonsumsi minuman beralkohol bisa menyebabkan berbagai penyakit terutama pada wanita yang sedang hamil. Hal ini karena alkohol yang dikonsumsi calon ibu bisa membuat kelainan pada struktur jantung janin.

Bukan hanya minuman beralkohol saja, akan tetapi alkohol pada produk kecantikan pun bisa meningkatkan resiko terkena penyakit jantung bawaan pada anak, seperti cat kuku dan juga pembersihnya. Kandungan pada rokok pun cukup berbahaya bagi kesehatan janin. Baik itu kamu menjadi perokok aktif maupun perokok pasif. Jadi ada baiknya hindari produk yang mengandung alkohol dan juga rokok pada saat hamil.

3. Diabetes

Penyakit diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 ini memang cukup banyak diderita oleh para wanita. Tentu saja jika kamu menderita diabetes tipe 1 ataupun 2, kamu pun berpotensi melahirkan sang buah hati dengan kelainan pada jantung. Kelainan jantung pada bayi ini bisa terjadi akibat dari tingginya kadar insulin dalam darah sang ibu, hal ini bisa mengganggu proses pertumbuhan janin.

4. Rubella

Infeksi dari virus rubella ini bisa membahayakan pertumbuhan pada janin khususnya pada trisemester pertama. Oleh karena itu, sebelum kamu hamil ataupun berencana program hamil, sebaiknya melakukan suntik vaksin rubella ini. Hal ini dilakukan untuk mencegah kamu terkena virus rubella pada saat hamil.

5. Obat-obatan

Jika kamu sedang hamil, sebaiknya tidak asal saat mengonsumsi obat-obatan. Karena beberapa jenis obat bisa membahayakan kesehatan janin terutama jantungnya.

Bahkan bisa pula menyebabkan kecacatan pada sang buah hati. Beberapa obat seperti hipertensi, kolesterol golongan statin ataupun obat jerawat sebaiknya dihindari. Namun jika kamu tetap ingin menggunakan obat-obat tersebut, sebaiknya konsultasikan pula dengan dokter.

Pencegahan Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Beberapa pencegahan untuk penyakit jantung bawaan ini tentu saja bisa dilakukan saat bayi masih berada di dalam kandungan. Berikut ini pencegahan bayi terkena penyakit jantung bawaan yang bisa dilakukan oleh ibu hamil.

1. Jalani pemeriksaan darah untuk mendeteksi adanya kemungkinan penyakit TORCH atau Toksoplasmosis, Other Diseases untuk penyakit menular, Rubella, Cytomegalovirus atau CMV serta Herpes Simpleks. Sehingga dokter bisa melakukan langkah lanjutan dengan baik agar terhindar dari penyakit bawaan pada bayi.

2. Hindari alkohol dan juga asap rokok selama masa kehamilan.

3. Jika harus mengonsumsi obat-obatan, sebaiknya konsultasikan kepada dokter agar tidak ada efek samping yang terjadi dan membahayakan janin.

4. Kendalikan kadar gula darah dalam tubuh dengan menjaga pola makan sehat dan gaya hidup sehat bagi ibu hamil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya