Liputan6.com, Jakarta Anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) bisa bertubuh kerdil (stunting) jika kondisi tersebut tidak ditangani dengan baik. Selain itu, perilaku anak bisa terganggu, mengalami gangguan saraf, dan bisa berujung pada kematian.
"Untuk itu, kunci utamanya adalah deteksi dini yang dapat menentukan penanganan yang sesuai," kata Konsultan Kardiologi Anak Dedi Wilson seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com ditulis Selasa (2/10/2018).
Menurut Dedi, angka kejadian penyakit jantung bawaan dilaporkan sekitar delapan sampai 10 bayi dari 1.000 kelahiran hidup.
Advertisement
Penyakit jantung bawaan adalah kondisi yang diderita anak dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang terjadi akibat adanya gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung.
Bila orangtua menemukan adanya tanda-tanda seperti napas pendek, napas cepat, susah makan, keringat berlebihan saat makan, sianosis (kulit, bibir, dan kuku berwarna kebiruan), Dedi, menyarankan, segera bawa ke dokter untuk mengetahui diagnosisnya.
Lebih lanjut, berdasarkan letak dan tingkat keparahan, lebih dari 34 jenis penyakit jantung bawaan telah teridentifikasi. Kebanyakan kasus PJB akan menghambat aliran darah pada jantung dan pembuluh darah sekitarnya, atau bisa menyebabkan aliran darah yang abnormal dari atau ke jantung.
Karena penyakit jantung bawaan adalah tantangan bagi masa depan anak-anak Indonesia, Nutricia Advanced Medical Nutrition untuk mengajak puluhan ibu mengenal tanda-tanda, hingga kebutuhan nutrisi anak dengan PJB agar tumbuh kembang mereka selalu optimal.
"Kami menghadirkan Bicara Gizi untuk membuka diskusi mengenai isu kesehatan dan nutrisi dengan orangtua," kata Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin.