Liputan6.com, Jakarta Seringkali, seorang suami ingin berhubungan seks padahal istrinya sedang tidak menginginkannya. Kemungkinan, hal ini disebabkan oleh perbedaan waktu naiknya gairah seksual antara pria dan wanita.
Sebuah survei dari toko mainan seks Lovehoney dilakukan pada 2.300 pria dan wanita. Mereka menemukan bahwa keduanya memiliki waktu terangsang yang berbeda.
Baca Juga
Mengutip Men's Health Australia pada Senin (8/4/2019), bagi pria, pagi hari menjadi waktu paling bergairah pada mereka. Hal ini bukan hal mengejutkan mengingat ereksi sering terjadi di pagi hari atau dikenal dengan 'morning wood.'
Advertisement
Di antara pukul 6 sampai 9 pagi, waktu paling bergairah untuk berhubungan seks pada pria adalah 07.54. Para ahli menyarankan ini karena pada waktu tersebut, laki-laki memiliki kadar hormon yang paling tinggi di awal hari.
Waktu Perempuan Paling Bergairah
Sementara waktu terbaik bagi perempuan untuk bergairah adalah di malam hari. Mereka akan aktif di antara pukul 11 sampai 2 dini hari. Pakar merekomendasikan seseorang untuk memulai hubungan intim pada pukul 11.21 malam.
Temuan tersebut menunjukkan adanya perbedaan dalam jam seks pada pria dan wanita.
"Pria siap untuk berhubungan seks tepat sebelum sarapan, sedangkan wanita paling menginginkan gairah untuk menutup malam hari," kata co-owner Lovehoney, Richard Longhurst.
Simak juga video menarik berikut ini:
Advertisement
Malam Minggu, Waktu Paling Populer untuk Bercinta
Meskipun begitu, Longhurst mengatakan bahwa kebahagiaan secara seksual merupakan kebutuhan yang sama. Sehingga, banyak pasangan bisa menemukannya tanpa harus memikirkan tentang waktu untuk berhubungan intim.
Survei lain yang dilakukan oleh Lovehoney uga menyebutkan bahwa Sabtu malam pukul 19.37 merupakan waktu paling populer untuk berhubungan seks. 44 persen pasangan mengaku mereka melakukannya di malam minggu.
Melansir Huffington Post, beberapa hari populer lainnya termasuk Minggu (24 persen) dan Jumat (22 persen).
"Menjadwalkan hubungan seks tampak seperti aktivitas paling romantis di dunia, tetapi kami telah menemukan bahwa keintiman fisik yang teratur merupakan kunci untuk kebahagiaan dalam hubungan secara menyeluruh," kata Longhurst.