Manfaat Jalan Kaki Cepat, Angka Harapan Hidup Meningkat

Liputan6.com, Jakarta Orang yang sering jalan kaki yang cepat kemungkinan memiliki usia yang lebih panjang daripada mereka yang jalannya lambat. Temuan ini diungkap dalam sebuah penelitian terbaru di Inggris.

Melansir New York Post pada Senin (20/5/2019), terlepas dari berat badan atau obesitas, pejalan kaki dengan kecepatan sekitar 100 langkah per menit adalah mereka yang dikategorikan sebagai pejalan cepat. Sementara, pejalan lambat berjalan hanya sekitar 50 langkah per menit.

Studi yang dipublikasikan di Mayo Clinic Proceedings ini mempelajari 474.919 orang. Mereka menemukan bahwa peserta yang berjalan lebih cepat memiliki harapan hidup lebih lama, tidak peduli berapa berat badannya.

Untuk pria, orang dengan berat badan kurang dengan kecepatan berjalan lambat memiliki harapan hidup terendah yaitu rata-rata 64,8 tahun. Sementara, untuk wanita adalah 72,4.

Simak juga video menarik berikut ini:

"Temuan ini menunjukkan bahwa kebugaran fisik adalah indikator harapan hidup yang lebih baik daripada indeks massa tubuh," kata penulis utama Tom Yates dari Univesity of Leicester.

Hal ini juga mendorong masyarakat untuk melakukan jalan lebih cepat agar harapan hidup semakin meningkat.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yates juga menunjukkan efek buruk lain dari berjalan lambat. Yaitu meningkatnya risiko penyakit jantung.

Mereka menemukan bahwa pejalan kaki yang berjalan lebih lambat kemungkinan mengalami kematian terkait penyakit jantung dibandingkan yang berjalan cepat. Bahkan, hal tersebut sudah termasuk kebiasaan merokok dan indeks massa tubuh