Kekurangan Vitamin B12, Seorang Perempuan Dikira Alami Demensia

Ini sedikit bukti bahwa kekurangan vitamin B12 berbahaya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Mei 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2019, 10:00 WIB
Vitamin B12
Tubuh kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan depresi

Liputan6.com, Jakarta Sebuah laporan dari BMJ Global Health menyebut bahwa seorang perempuan bisa mengalami kekurangan vitamin B12 selama lima tahun, sebelum dokter akhirnya memberikan diagnosis terhadap kondisinya.

Seperti yang dialami perempuan berusia 61 yang enggan disebutkan namanya, saat dokter mendiagnosis dia dengan addison anemia. Kondisi yang disebut juga dengan pernicious anemia ini disebabkan penurunan sel darah merah, karena kekurangan vitamin B12.

Dikutip dari Health pada Senin, 27 Mei 2019, gejala yang dimiliki perempuan itu mirip dengan pasien demensia. Lantaran tak pernah menyadari kondisi kesehatanya, menyebabkan perempuan tersebut tidak memperoleh penanganan yang tepat. Alhasil, kesehatan mental dia jadi memburuk. 

"Menurut saudara perempuannya, dia terus berbicara dan berteriak mengenai penglihatannya terhadap arwah-arwah keluarga yang memberitahunya untuk tidak mengonsumsi obat-obatannya.Dia ketakutan bahwa keluarganya akan meracuninya dan menolak untuk makan bersama mereka," kata peneliti.

 

Kehilangan Memori

Selain itu, perempuan tersebut juga mengalami kehilangan memori sehingga tidak dapat bepergian keluar rumah sendiri. Dia dikhawatirkan akan hilang dan tidak dapat kembali ke rumah tanpa bantuan.

"Pasien sadar tapi memiliki disorientasi waktu dan ruang. Perkataannya tidak jelas bahkan kadang tidak dapat dipahami menurut saudara perempuannya," peneliti menambahkan.

Perempuan tersebut juga mengalami halusinasi visual dan audio. Saat dokter mengetahui gejalanya disebabkan kekurangan vitamin B12, perempuan tersebut diberikan obat bernama olanzapine yang biasanya digunakan untuk merawat skizofrenia.

 

Selanjutnya

Dia juga diberikan 10milligram Antipsikotik, golongan obat yang digunakan dalam penanganan gangguan mental untuk mengendalikan dan mengurangi gejala, setiap harinya. 

"Gejala psikotik merespons olanzapine dengan baik. Pada evaluasi ulang, tidak terdapat perilaku agresif serta delusi dan halusinasi telah berhenti," kata peneliti.

Kasus yang terjadi pada perempuan tersebut menunjukkan pentingnya vitamin B12 untuk tubuh. Vitamin B12 memiliki peran penting terhadap fungsi neurological dan pembentukan sel darah merah.

Tidak hanya menyebabkabkan addison anemia, kekurangan vitamin B12 juga dapat sebabkan megagloblastic anemia dan gossitis. Vitamin B12 ini dapat Anda temukan dalam ikan, daging unggas, telur dan susu.

Penulis: Khairuni Cesario

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya