Kerap Mabuk Perjalanan? Ini Penyebabnya

Mabuk perjalanan bisa terjadi pada mereka usia anak hingga orang dewasa, tapi kenapa banyak orang yang baik-baik saja saat naik mobil, kereta, atau pesawat?

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jun 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2019, 14:00 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan yang mengalami mabuk perjalanan usia anak tapi ada juga yang sudah dewasa merasa mual bahkan muntah. Mengapa bisa begitu ya?

Menurut Edwin Chng, Medical Director di Parkway Shenton, Singapura, ketika seseorang naik kendaraan sambil melihat media sosial bisa jadi salah satu penyebab mengalami mabuk perjalanan. 

"Kamu merasa seperti tengah bergerak namun mata memberi sinyal ke otak bahwa kamu tidak ke mana-mana karena smartphone-mu tampak tak bergerak. Konflik sinyal yang terjadi ini merupakan hasil dari gejala mabuk perjalanan," jelas Dr Chng seperti dilansir Channel News Asia.

"Pada sisi lain, ketika kamu melihat ke luar jendela dan melihat pemandangan yang bergerak, sinyal dari telinga dan mata berjalan seiring, sehingga tidak ada gejala mabuk perjalanan yang dialami," sambungnya.

 

Hormon dan Sensitif Terhadap Gerakan

Tips dan Trik Atasi Mual Akibat Mabuk Perjalanan Saat Mudik
Sensitivitas terhadap gerak.

Selain kegiatan, ada faktor genetik yang juga membuat seseorang mengalami mabuk dalam perjalanan. 

"Sejumlah varian genetik tertentu telah dihubungkan dengan meningkatnya kemungkinan mengalami mabuk perjalanan," jelasnya.

Namun, ada hal lain yang disebut bisa menyebabkan seseorang lebih rentan terhadap mabuk perjalanan ini. Hal ini justru tidak dapat diatasi oleh seseorang.

"Beberapa orang cenderung lebih sensitif terhadap gerakan dibanding yang lain," jelas Timothy Hain, profesor di Northwestern University.

Hormon bisa jadi biang keladi dari terjadinya mabuk perjalanan ini. Masalah ini menyebabkan wanita lebih rentan karena mereka cenderung lebih banyak mengalami perubahan hormon seperti hamil, menstruasi, atau menggunakan obat kontrasepsi sehingga lebih rentan mengalami mabuk perjalanan.

Hal lain yang harus menjadi perhatian adalah jika kamu memiliki migrain. Seseorang yang lebih sering sakit kepala dan migrain, disebut Dr. Chng lebih rentan mengalami mabuk perjalanan.

Bagi orangtua yang bepergian dengan anak-anak, terdapat saran yang diberikan oleh Dr. Chng untuk mengatasi mabuk perjalanan ini. Disebut bahwa anak dengan usia di bawah dua tahun biasanya lebih tahan dengan mabuk perjalanan.

"Kejadian ini biasanya memuncak pada usia sembilan tahun dan menurun seiring bertambahnya usia," jelas Dr. Chng. 

 

 

Penulis: Rizky Wahyu Permana/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya