Liputan6.com, Amerika Serikat Kecanduan berjemur di bawah sinar matahari membuat Lisa Pace (43) asal Kentucky, Amerika Serikat harus menjalani 86 kali operasi kanker kulit melanoma. Kondisi tersebut juga berujung dirinya bolak-balik rumah sakit.
Padahal, niat Lisa berjemur demi mencokelatkan kulit (tanning). Pujian memang dialaminya, berjemur berhasil membuat warna kulit Lisa berubah cokelat. Sejak saat itu, ia malah kecanduan berjemur.
Advertisement
Baca Juga
"Aku mulai berjemur setiap hari sejak kuliah. Ini membuat ketagihan. Orang-orang akan berkata, 'Kulitmu terlihat sangat bagus, sangat cokelat.' Dan itu mendorongku untuk terus berjemur (tidak pernah berpikir soal kanker kulit)," cerita Lisa, dikutip dari The Sun, Sabtu (8/6/2019).
Pertama kali didiagnosis dengan kanker kulit melanoma pada tahun 2000 saat Lisa berusia 23 tahun. Setelah pemeriksaan kesehatan rutin, ia dibawa ke dokter kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut soal kulitnya.
Dokter menemukan beberapa bintik kecil berwarna cokelat muda di tubuhnya. Bintik kecil tersebut dibiopsi. Hasil pemeriksaan, ia menderita kanker kulit. Kisah dirinya melawan kanker kulit juga diunggah di akun Facebook pribadinya pada 2018 silam.
Saksikan Video Menarik Berikut:
Operasi Pertama
Ragu dengan hasil pemeriksaan, Lisa pergi ke dokter spesialis kulit lain. Ia ingin memastikan, apakah dirinya benar menderita kanker kulit. Hasil pemeriksaan pun sama.
Lisa pun harus menjalani operasi pertamanya. Dokter mengangkat sejumlah besar bintik dari paha dan betisnya.
"Aku punya jahitan, perban, pendarahan, memar, bengkak. Bahakn aku harus pakai kruk," kenangnya. "Tapi yang menyenangkan adalah dokter mengangkat semua bintik kanker. Ini berarti tidak ada lagi kanker kulit, aku berpikir begitu."
Setelah operasi pertama, Lisa terus berjemur. Ia makin rajin membeli tempat tidur buat berjemur.
"Tempat tidur berjemur itu populer. Ada semua jenis promosi dengan hadiah losion gratis: beli lima dapat lima losion gratis," Lisa melanjutkan.
Penggunaan tempat tidur berjemur rupanya diperingatkan Melanoma Research Alliance. Tanning bed meningkatkan risiko melanoma hingga 75 persen. Sayangnya, Lisa tidak tahu hal tersebut. Ia tidak pernah membaca soal risiko dan tidak ada tayangan soal peringatan penggunaan tempat tidur berjemur.
Advertisement
Bintik Putih di Pipi
Kurang dari setahun setelah operasi pertama, Lisa menemukan bintik putih di pipi kirinya yang harus diangkat.
"Aku hancur. Aku tidak bisa melihat diriku sendiri," ucap Lisa. "Aku mengobrol dengan dokter. Setelah banyak diskusi, aku menemukan bahwa semua waktu yang aku habiskan buat berjemur itulah penyebab kanker kulit."
Ketika operasi kedua ini, Lisa akhirnya menyadari harus berhenti berjemur dan merawat kulitnya dengan lebih baik. Sayangnya, itu tidak memperbaiki kerusakan yang telah ada.
Pada saat berusia 30-an tahun, Lisa menjalani 50 operasi di seluruh tubuhnya.Pada satu titik, ia menjalani operasi kanker kulit setiap tiga bulan sekali. Ini karena bintik-bintik kanker kulit muncul menutupi lengan, kaki, punggung, dada, wajah, dan hidung.
Dalam kondisi ini, Lisa menjalani 25 operasi tambahan sehingga totalnya mencapai 76 kali operasi. Beberapa kali operasi juga masih dilakukan hingga mencapai 86 kali operasi.
Oleskan Tabir Surya
Operasi kanker kulit yang dijalani Lisa juga berpengaruh pada perawatan kulit. Ia harus mengoleskan tabir surya.
"Tabir surya menjadi bagian dari rutinitas harian. Aku tidak akan keluar tanpa itu," katanya, dikutip dari Today.
Lisa mengoleskan tabir surya setelah mandi di seluruh tubuhnya dan mengoleskannya kembali sepanjang hari. Ia selalu membawa sebotol tabir surya di tas dan di mobilnya.
Jika Lisa akan berada di luar, maka ia akan mengenakan baju lengan panjang dan topi. Ia mencoba membatasi waktunya di luar rumah.
Advertisement