Angka Konsumsi Garam Masyarakat Tiongkok Tertinggi di Dunia

Studi menemukan, asupan garam di Tiongkok menjadi yang paling tinggi di dunia.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Jul 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2019, 14:00 WIB
Ilustrasi Garam
Ilustrasi Garam (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Asupan garam di Tiongkok menjadi yang paling tinggi di dunia dalam empat dekade terakhir. Studi terbaru menemukan, rata-rata orang dewasa di sana mengonsumsinya hingga 10 gram per hari atau dua kali saran penggunaan.

Tidak hanya pada orang dewasa saja. Penelitian yang dikepalai oleh Queen Mary University, London, Inggris ini juga menemukan, anak-anak di Negara Tirai Bambu, mengonsumsi garam dalam jumlah maksimal untuk dewasa, yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Mengutip EurekAlert pada Jumat (12/7/2019), anak 3 sampai 6 tahun mengonsumsi 5 gram per hari, sementara pada mereka yang lebih tua angkanya mencapai 9 gram per hari.

Para peneliti menyatakan, pemakaian garam secara berlebihan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, menyebabkan stroke, serta penyakit jantung. Semua penyakit tersebut diperkirakan menyumbang sekitar 40 persen kematian dari populasi di Tiongkok.

Data yang diambil oleh para peneliti berasal dari 900 anak dan 26 ribu orang dewasa di seluruh negeri.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Peningkatan Pesat Konsumsi Garam

Ilustrasi Garam
Ilustrasi Garam (iStockphoto)​

Ada perbedaan antara konsumsi di Tiongkok Utara dan Selatan. Di wilayah utara, asupan garam memperlihatkan penurunan dari 12,8 gram di 1980 hingga 11,2 gram per hari saat ini. Meksipun, angka ini tetap tertinggi di dunia.

Sementara di wilayah Tiongkok selatan, terjadi peningkatan dari 1980 yang hanya 8,8 gram per hari menjadi 10,2 gram sehari pada tahun 2010. Kuat dugaan, ini diakibatkan meningkatnya konsumsi makanan olahan.

"Sebagian besar garam yang di Tiongkok berasal dari garam yang ditambahkan sendiri oleh konsumen saat memasak. Namun, saat ini ada peningkatan pesat dalam konsumsi makanan olahan dan jajanan pasar, restoran, serta makanan cepat saji dan gerai makanan," kata Feng J He, profesor riset kesehatan dari Queen Mary University.

Penulis studi utama, Monuqie Tan mengatakan, diperlukan tindakan cepat untuk mengurangi asupan garam namun meningkatkan asupan potasium. Peneliti menyatakan, potasium yang banyak ditemukan dalam buah dan sayuran, memiliki efek berlawanan dengan natrium pada garam untuk tekanan darah.

Mereka menemukan, asupan potasium di Tiongkok cukup rendah dan sangat kontras dengan penggunaan garam.

"Jika Anda makan lebih banyak garam di saat muda, Anda cenderung makan lebih banyak garam sebagai orang dewasa dan terkena darah tinggi," katanya.

Temuan ini dimuat dalam Journal of the American Heart Association.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya