Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian menemukan bahwa wine atau minuman anggur bisa menjadi salah satu cara yang mungkin bisa dilakukan oleh manusia, untuk tetap sehat apabila kita hidup di planet Mars. Jenis yang diuji coba di sini adalah anggur merah atau red wine.
Para peneliti menemukan bahwa bahan yang terkandung dalam anggur merah bisa melindungi otot dari atrofi atau penurunan otot muskoskeletal dalam gravitasi parsial di Mars.
Baca Juga
Melansir New York Post pada Minggu (20/7/2019), senyawa itu adalah resveratrol yang banyak ditemukan dalam kulit anggur atau blueberry. Banyak penelitian telah menyatakan bahwa bahan ini terbukti mencegah tulang dan otot keropos.
Advertisement
Studi tersebut mengatakan, ini adalah kunci untuk hidup di luar angkasa, di mana manusia bisa kehilangan hingga 20 persen dari massa otot dalam waktu kurang dari dua minggu dalam gravitasi mikro.
"Resveratrol telah dipelajari secara ekstensif untuk manfaat kesehatannya, termasuk efek anti-inflamasi, antioksidan, dan anti-diabetes," kata penulis studi senior Seward B. Rutkove, kepala divisi departemen neurologi Beth Israel Deaconess Medicall Center, Amerika Serikat.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Mengurangi Efek Gravitasi pada Otot
Kebanyakan penelitian masih belum membahas tentang dampak resveratrol dalam gravitasi parsial. Namun, Rutkove dan timnya berhipotesis bahwa dosis harian dalam jumlah moderat, membantu mengurangi penurunan otot pada kondisi yang mereplikasi gravitasi parsial di Mars.
Dalam penelitian ini, para peneliti melakukan eksperimen pada dua lusin tikus jantan. Setengah dari mereka mengalami gravitasi parsial dengan seperempatnya menggunakan dosis harian resveratrol dan seperempat lagi tidak memakainya.
Setengah tikus sisanya mengalami gravitasi normal dengan pembagian konsumsi resveratrol yang sama.
Advertisement
Menjaga Kesehatan Manusia di Planet Mars
Dua minggu kemudian, tikus dengan suplemen resveratrol memiliki retensi otot yang jauh lebih baik.
"Studi ini menekankan bahwa senyawa alami bisa menjadi kunci untuk menjaga kesehatan manusia saat kita melakukan perjalanan ke bulan dan ke planet merah," kata Marie Mortreux yang merancang penelitian ini.
Saat ini, para astronot mencoba mencegah atrofi dengan beberapa jam latihan. Meski begitu, ketika kembali ke Bumi, mereka tetap membutuhkan waktu lama untuk rehabilitasi setelah kehilangan ototnya.
Selain itu, daya gravitasi di Mars 40 persen lebih kuat daripada di Bumi.
Temuan ini dimuat di jurnal Frontiers in Physiology.