Perbanyak Makan Serat, Turunkan Risiko Ibu Hamil Alami Preeklampsia

Begini tips agar menekan risiko ibu hamil alami preeklampsia.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jul 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2019, 08:00 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta - Semua ibu hamil tentu berharap lancar hingga persaliann. Baru-baru ini, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Nature Communications menyebut bahwa serat mampu membantu meningkatkan kondisi ketika ibu hamil.

Peneliti menyebut bahwa selama kehamilan, bakteri usus membantu memecah serat menjadi hal yang menyokong sistem kekebalan tubuh.

"Bakteri usus pada ibu dan pola makan tampak sangat krusial untuk kesehatan saat hamil," ujar Ralph Nanan, profesor dari University of Sydney.

Makanan kaya serat memberikan kesehatan lebih baik pada wanita dan anak dengan cara menjaga tingkat acetate yang muncul dari fermentasi serat di usus. Hal ini bisa berdampak munculnya preeklampsia, kondisi umum dan serius yang berhubungan dengan kehamilan.

Preeklampsia bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, protein pada air kencing, serta pembengkakan pada ibu hamil. Kondisi ini juga dapat menyakiti perkembangan sistem kekebalan tubuh pada janin yang bisa menyebabkan alergi dan penyakit autoimun di kemudian hari.

 

Saksikan juga video menarik berikut

Manfaat konsumsi serat

Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil Saat Buka Puasa dan Sahur
Makanan ibu hamil/ Sumber: iStockphoto

Pada penelitian ini, peneliti menyebut bahwa kondisi ini mempengaruhi perkembangan timus pada bayi. Organ tubuh ini memainkan peran penting pada sistem kekebalan tubuh anak.

Timus menyokong produksi sel T yang bekerja untuk mencegah alergi dan kondisi autoimun seperti diabetes. Peneliti menyebut bahwa sel ini cukup rendah pada bayi yang terpengaruh preeklampsia bahkan empat tahun setelah lahir.

Walau begitu, perubahan sederhana pada pola makan ibu bisa membantu mencegah kondisi. Konsumsi serat bisa memicu produksi acetate lebih banyak yang mendukung berkembangnya timus dan sel T pada bayi.

Peneliti menyebut bahwa masih butuh penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana makanan kaya serat bisa menurunkan penyakit yang berhubungan dengan kekebalan tubuh di masa depan.

 

Penulis: Rizky Wahyu Permana/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya