Liputan6.com, Jakarta Minuman soda diet bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin mengurangi konsumsi minuman manis. Soda diet ini tetap menggunakan pemanis--namun buatan seperti siklamat, sakarin, aspartam atau sukralosa--alih-alih gula rafinasi. Sayangnya, efek minuman diet soda masih jadi perdebatan.
Sebuah penelitian menunjukkan minuman rendah kalori ternyata masih bisa meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes dan obesitas. Sejumlah kelompok peneliti juga tidak menemukan bukti diet soda bisa memberikan manfaat kesehatan secara langsung selain dari pengurangan asupan gula.
Baca Juga
Penelitian menunjukkan minuman seperti itu berpotensi memicu masalah kesehatan dengan merusak pembuluh darah. Menurut Medical News Today, peneliti juga percaya sering mengonsumsi diet soda dapat menyebabkan peradangan kronis.
Advertisement
Seperti dikutip Medicaldaily, mengonsumsi soda diet dapat meningkatkan risiko:
- Serangan jantung
- Stroke
- Demensia
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit hati berlemak
Pengaruhi respons otak
Sebuah penelitian pada 2012 menemukan minuman soda yang menggunakan gula buatan memengaruhi cara otak meminum rasa manis. Diet soda ini dapat memengaruhi dopamin, neurotransmitter yang mendukung motivasi, kesenangan, dan penghargaan. Gula buatan bisa membuat orang menginginkan lebih banyak konsumsi makanan atau minuman manis.
Tetapi ahli diet mengatakan ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan yang bisa mempengaruhi kesehatan peminum soda. Yakni gaya hidup yang menetap dan masalah berat badan.
Advertisement