Liputan6.com, Jakarta Tidak benar bila ada yang menyebut bahwa obat kuat bisa menyebabkan hipertensi. Namun, seperti yang diungkapkan dr. Sepriani di Klik Dokter, tetap ada efek samping yang perlu Anda waspadai dari penggunaan obat kuat, seperti viagra, yang terlalu sering. Yakni;
- Sakit kepala
- Gangguan pencernaan
- Penglihatan ganda
- Gangguan penglihatan, misalnya pandangan sesaat jadi kebiruan
- Gangguan pendengaran
- Berkeringat
- Jantung berdebar kencang tidak beraturan (palpitasi)
- Xerostomia (mulut kering)
- Insomnia
- Meningkatkan risiko serangan jantung
- Meningkatkan risiko stroke
- Penurunan berat badan.
- Selain itu, untuk mereka yang sudah berusia lanjut atau yang berpenyakit jantung dan mengonsumsi obat nitrat, efek sampingnya bisa berupa penurunan tensi darah secara drastis hingga mengancam nyawa.
Mengatasi disfungsi ereksi
Baca Juga
Daripada terus-terusan minum obat kuat untuk meningkatkan performa seks, sebaiknya disfungsi ereksi segera diatasi. Lakukan langkah-langkah sederhana ini:
Advertisement
Aktif secara fisik
Disarankan oleh dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid, juga dari KlikDokter, lakukan latihan fisik berupa jalan kaki, jogging, bersepeda, atau berenang. Sebuah studi dari Harvard membuktikan bahwa rutin berjalan kaki selama 30 menit setiap hari akan menurunkan risiko terjadinya disfungsi ereksi sebesar 41 persen.
“Selain itu, melakukan latihan fisik dengan teratur juga terbukti meningkatkan performa seks pria yang mengalami disfungsi ereksi atau impotensi,” ujarnya.
Atur asupan makanan
Makanan yang tinggi serat dan protein, serta rendah lemak terbukti dapat menurunkan risiko disfungsi ereksi. Pria lanjut usia yang memiliki kebiasaan makan buah, sayur, dan ikan terbukti memiliki risiko lebih rendah mengalami gangguan seksual tersebut.
Hindari dan kendalikan diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Penyakit diabetes dengan gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah. Salah satunya adalah gangguan aliran pembuluh darah di penis.
“Akibatnya, penis tidak mampu ereksi dengan baik. Selain itu, diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi dapat menyebabkan terjadinya stroke. Adanya kerusakan di otak akibat stroke juga dapat menyebabkan penis tak mampu ereksi,” ungkap dr. Resthie.
Cegah Ketidakmampuan Ereksi Bukan dengan Obat Kuat
Oleh karena itu, cegah disfungsi ereksi dengan menghindari atau mengendalikan diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
Jaga lingkar pinggang di bawah 100 cm
Studi menunjukkan bahwa pria dengan ukuran lingkar pinggang di atas 100 cm lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi. Kelebihan lemak juga akan mengganggu kerja hormon seks pria, sehingga penis lebih sulit menegang saat bercinta.
Lakukan senam kegel
Studi membuktikan bahwa senam kegel yang dilakukan dua kali sehari selama tiga bulan dapat mengatasi keluhan disfungsi ereksi.
Hindari paparan asap rokok dan alkohol
Merokok, terpapar asap rokok, dan kebiasaan minum minuman beralkohol bisa menyebabkan gangguan aliran darah. Kata dr. Resthie, bila aliran darah ke penis terganggu, disfungsi ereksi pun akan dengan mudah terjadi.
Sering minum obat kuat memang tidak seketika membuat seorang pria rentan kena hipertensi. Meski begitu, daripada terus-terusan minum obat kuat yang ada efek sampingnya, lebih baik tangani disfungsi ereksi segera. Jika tips di atas tidak mempan, langkah paling bijak adalah berkonsultasi dengan ahli urologi agar segera bisa ditangani sesuai penyebabnya.
Advertisement