Mengenal Kista Ovarium, Kondisi yang Menimpa Kelly Clarkson

Kelly Clarkson kena kista ovarium

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2019, 08:00 WIB
Mawar Putih di Karpet Merah Grammy
Penyanyi Kelly Clarkson membawa mawar putih ketika menghadiri karpet merah Grammy Awards 2018 di New York, Minggu (28/1). Bunga ini menjadi lambang dukungan melawan kesetaraan gender dan pelecehan seksual di industri musik. (Evan Agostini/Invision/AP)

Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi asal Amerika Serikat, Kelly Clarkson, baru-baru ini mengabarkan bahwa dirinya didiagnosa memiliki kista. Dia mengaku, kista tersebut pecah dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Rasa sakitnya pun dinilai melebihi sakit ketika dirinya mengalami usus buntu.

Pada Mei 2019, Clarkson menjalani operasi usus buntu beberapa jam setelah menjadi pembawa acara Billboard Music Awards, AS.

“Menangis setelah pertunjukan karena rasa sakit. Tetapi pulang setelah acara untuk menjalani operasi dan melalui penyembuhan dengan waktu yang cepat,” tulis Kelly Clarkson dalam akun Twitter-nya.

Dilansir dari Health pada Minggu, 1 September 2019, hanya seminggu setelah operasi usus buntu, Clarkson kembali ke layar lebar. Namun, rasa sakitnya belum kunjung reda. Ketika melakukan syuting program The Voice, kista di ovariumnya pecah dan menimbulkan sakit yang parah.

“Blake Shelton (penyanyi asal AS) sedang berbicara dengan saya dan tiba-tiba semuanya terasa menghilang. Aku harus berpegangan pada lengannya dan merasa ada sesuatu yang salah. Ini lebih menyakitkan daripada radang usus buntu dan membuat saya ketakutan karena muncul setelah operasi,” kata Kelly Clarkson.

 

 

Mengenal Kista Ovarium

[Bintang] Kelly Clarkson
Apatemen Kelly Clarkson kebakaran saat pindah ke Los Angeles. Hal itu membuatnya harus tinggal di mobil dan penampungannya. (RICK DIAMOND / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di indung telur. Kista cukup sering muncul pada wanita, terutama pada masa subur karena perubahan hormon.

“Terdapat beberapa penyebab kista ovarium seperti kehamilan dan endometriosis, yakni kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim,” kata Mary Jane Minkin, profesor ginekologi, kebidanan, dan ilmu reproduksi di Yale University School of Medicine, AS.

Menurut Office on Women’s Health (OWH), AS, dua jenis utama kista ovarium adalah kista folikel dan kista korpus luteum. Kista folikel berasal dari folikel atau kantung kecil di ovarium yang menumbuhkan sel telur dan tidak pecah.

Sehingga membuat sel tersebut tumbuh menjadi lebih besar. Kista folikel terjadi sesuai dengan siklus menstruasi, biasanya tidak memiliki gejala dan akan hilang dalam satu hingga tiga bulan.

 

Jenis Kista Lainnya

Sedangkan kista korpus luteum terbentuk setelah folikel terbuka dan melepaskan sel telur. Biasanya kantung folikel kosong dan menyusut kembali. Namun, ketika tidak terjadi pengosongan dan penyusutan kembali, cairan dapat menumpuk di dalam kantung dan menimbulkan kista.

Menurut OWH, kista korpus luteum bisa hilang setelah beberapa minggu. Tetapi kadang bisa tumbuh menjadi lebih besar hingga empat inci dan dapat berdarah atau memutar ovarium yang menyebabkan rasa sakit.

Kista ovarium dapat hilang seiring berjalannya waktu. Tetapi bisa menjadi begitu bahaya jika seseorang mengalami rasa sakit tersebut bersamaan dengan demam, muntah, sakit perut, dan pernapasan yang terengah-engah.

Untungnya, dalam kasus Clarkson, kondisinya membaik setelah melalui perawatan.

Penulis: Diviya Agatha

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya