Liputan6.com, Jakarta Kebakaran hutan Amazon, Brasil yang terjadi baru-baru ini menjadi salah satu peristiwa yang banyak disorot dunia. Bukan hanya karena efeknya pada lingkungan hidup, tapi juga dampaknya pada kesehatan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di sekitar wilayah itu.
Adrian Forsyth dari Amazon Conservation Association mengatakan bahwa bahaya utama berasal dari kualitas udara yang berbahaya bagi manusia, karena hutan Amazon yang terbakar.
Baca Juga
"Dia akan melepaskan sejumlah besar polusi karbon dioksida ke atmosfer," kata Forsyth seperti dilansir dari Webmd pada Minggu (1/9/2019).
Advertisement
Selain itu, asap yang menyebar jauh juga bisa berlangsung cukup lama hingga beberapa dekade. Di sini, dampaknya bisa menyebar ke negara-negara lain dan berbahaya untuk penerbangan.
"Ada banyak asap, itu menutup semua lalu lintas udara," ujarnya.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Penyakit dan Pasokan Obat Terganggu
Kerry Cesareo dari World Wildlife Fund mengatakan bahwa selain asap, ada dampak lain dalam pola cuaca. Hutan hujan Amazon menambahkan air ke atmosfer ketika tanaman melepaskan itu dari daunnya selama fotosintesis.
ketika hutan tebakar, lebih sedikit kelembaban yang terlepas ke atmosfer dan mengurangi curah hujan.
Di sisi lain, produksi obat-obatan juga bisa terganggu. Banyak obat anti kanker yang berasal dari tanaman hutan hujan. Senyawa-senyawa yang berguna untuk pengobatan tekanan darah tinggi, glaukoma, hingga tuberkulosis, banyak berasal dari wilayah semacam itu.
Peningkatan penyakit juga dikhawatirkan terjadi. "Ketika hutan ditebang, kita sering melihat wabah penyakit," kata Cesaro. Beberapa yang ditakutkan adalah malaria dan demam berdarah.
Advertisement